INFOKU, BLORA – Sebagaimana diketahui
Pasar Induk Blora telah dipindahkan ke Pasar Rakyat Sido Makmur sejak awal
Januari 2019.
Berpindah sejauh 2,5
kilometer ke arah selatan dari lokasi sebelumnya di seberang depan Polsek Blora
kota.
Perpindahan tersebut dianggap memengaruhi angkutan umum menuju pasar yang menjadi pusat pasar tradisional di Kabupaten Blora itu.
Muhammad Kasrodi,
salah seorang pedagang klitikan keliling asal Ngawen, mengaku angkutan umum
dari dan menuju Pasar Sido Makmur saat ini berkurang jika dibandingkan dengan
angkutan umum ke Pasar Induk Blora sebelum dipindahkan.
Menurutnya,
pengurangan ini menjadi salah satu dampak pindahnya pasar. Sebab, Pasar Sido
Makmur memang berada di luar rute utama dari Ngawen ke Blora.
”Saat ini bus
(angkutan umum, Red) sudah jarang yang beroperasi sampai Pasar Sido Makmur.
Mungkin karena jalurnya harus ke selatan dulu,” jelasnya.
Baca Juga : Bupati Blora Curhat ke Presiden, Inginkan Keadilan DBH Migas Blok Cepu
Sebelum dipindahkan,
menurutnya bus masih banyak beroperasi sampai pasar induk karena terletak di
tengah kota. Hanya berjarak seratus meteran dari pusat kota Alun-alun Blora.
Dinas Perumahan
Pemukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub) Kabupaten Blora melalui Kasubkor
Angkutan Ngadiyanto membenarkan hal tersebut.
”Memang berkurang,
tapi tetep masih ada yang ke sana (Pasar Sido Makmur, Red). Utamanya bus
(kendaraan umum, Red) ke sana hanya untuk antar jemput pedagang langganan,”
jelas Ngadiyanto.
Pihaknya mengaku
berkurangnya angkutan umum ke Pasar Rakyat Sido Makmur selaras dengan
berkurangnya minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum.
Baca juga : Pak Kokok, Gabung ke Partai Gerindra
”Selain pedagang
pelanggan bus, kebanyakan yang ke pasar itu memakai kendaraan pribadi. Jadi
dari pihak bus pun tidak bisa kami paksakan untuk ke pasar Sido Makmur. Butuh
tambahan waktu dan bahan bakar. Padahal mereka juga butuh kejar setoran,”
ungkapnya.
Ngadiyanto
menambahkan saat waktu pedagang berangkat ke pasar ataupun pulang dari pasar,
angkutan umum dianggapnya masih ramai. Namun di luar itu, menurutnya memang
sudah sepi. Bahkan tak jarang hingga tidak ada angkutan ketika sudah siang atau
sore hari.
”Jadi ramainya memang pas jam-jam berangkat atau pulang (dari pasar, Red). Selain itu hampir pasti sepi angkutan,” imbuhnya. (Endah/IST).
0 Comments
Post a Comment