INFOKU, BLORA - Sejumlah bilik
instansi ataupun dinas yang disediakan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Blora
masih kosong tak digunakan.
Bupati Blora, Arief
Rohman mengatakan segera menindaklanjuti persoalan tersebut.
"Iya nanti kita akan segera rapat khusus untuk membahas tentang MPP kita ini," ucap Arief Rohman di MPP Blora, Senin (9/5/2022).
Arief menyebut
kosongnya sejumlah bilik pelayanan dapat disebabkan beberapa kendala.
Mulai dari kekurangan
jumlah sumber daya manusia (SDM), hingga akses pelayanan yang cukup melalui
online saja.
"Akan kita tata,
termasuk mekanisme protapnya seperti apa. Jadi menjadi catatan untuk dinas-dinas
yang kita siapkan di sini kok ada beberapa yang masih kosong, kendalanya apa
nanti kita cek. Termasuk beberapa instansi vertikal seperti samsat dan
sebagainya," terang dia.
Baca juga : Blok D Pasar Sido Makmur Mangkrak, inilah Penyebabnya
Mal Pelayanan Publik
Blora setidaknya menyediakan sekitar 29 bilik, yang bisa digunakan untuk
memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Namun, adanya
sejumlah bilik instansi yang kosong membuat masyarakat merasa kecele dan
kecewa.
Dia mengatakan
dibutuhkan ketegasan bagi instansi agar membuka layanan di MPP. Hal ini agar
masyarakat tidak kecewa saat ingin mendapatkan layanan di MPP.
"Yang pasti ada
kepastian biar masyarakat yang kesini tidak kecele, sehingga masyarakat butuh
kepastian tentang pelayanan ini," terang dia.
Baca juga : Sanksi Apa bagi ASN Bolos di Blora, ini Jawabnya
Sementara itu, Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Layanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Bondan
Arsiyanti mengakui, banyak masyarakat yang merasa dikecewakan karena tidak
adanya petugas di bilik-bilik MPP.
"Iya ada banyak
masyarakat yang kecewa, yang harusnya dia mendapatkan layanan di sini. Tapi
ternyata tidak membuka layanan di sini, akhirnya kita kembalikan,"
ujarnya.
Pihaknya akan
melakukan evaluasi untuk memperbaiki pelayanan di MPP Blora.
"Jadi memang kita akan evaluasi karena banyak koreksi yang mesti kita perbaiki usai kunjungan bupati. Jadi banyak stand OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang membuka layanan di sini tapi tidak terisi, sehingga perlu diadakan rakor (rapat koordinasi) atau FGD (Forum Grup Diskusi) kita tanyakan ke OPD yang tidak membuka layanan di MPP, kendalanya seperti apa, nanti kita carikan solusinya," pungkasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment