INFOKU, BLORA - Kementerian
Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi pangan guna secara
mandiri memenuhi kebutuhan dalam negeri, menguatkan kontribusi sektor pertanian
terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan petani itu sendiri.
Namun demikian upaya ini akan jalan ditempat kalau dengan terobosan yang biasa-biasa saja, sehingga perlu pendekatan dengan cara baru atau inovasi yang tidak lagi mengandalkan pupuk kimia.
Berangkat dari hal
tersebut, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyelenggarakan bimbingan teknis
(Bimtek) kepada para petani dalam mengelola lahan pertanian dengan Teknik
Biosaka dan Tanpa Pupuk Kimia.
Biosaka adalah salah
satu sistem teknologi terbarukan dalam perkembangan dunia pertanian organik
modern yang terbentuk sebagai bio-technology (biologi-teknolgi).
Melalui Direktur
Jenderal Kementerian pertanian Republik Indonesia menggelar pencanangan Demplot
uji bahan alami, di Desa Getas Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.
Dalam kegiatan ini di
hadiri oleh dirjen tanaman pangan kementerian pertanian Dr Ir suwandi M Si,
Prof. Dr. Robert Manurung dari ITB, Prof. Dr. Iswandi Anas Chaniago dari IPB,
Dr. Atris Suyantohadi, S.TP, MT dari UGM,Kepala Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Blitar, serta para petani dari desa Getas.
Baca juga : Walau Kekurangan 1.483 Siswa, PPDB SMPN Blora Tidak Diperpanjang
Bupati Blora Arief Rohman
mengucapkan terimakasih kepada Kementerian RI , khususnya kepada Dirjen Tanaman
Pangan, para akademisi, Kepala Dispertapa Kabupaten Blitar , yang sudah
bersedia hadiri untuk berbagi ilmu dengan para petani di Getas.
"Saya berharap
dengan adanya kegiatan ini nantinya biosaka dapat dikembangkan di seluruh
wilayah Kabupaten Blora untuk memajukan sektor pertanian," katanya, Jumat
(27/05/2022).
Untuk itu, lanjut Arief
Rohman perlu ada pendekatan dengan cara baru atau inovasi yang tidak lagi
mengandalkan pupuk kimia . Salah satu inovasi yang bisa dikembangkan petani
adalah teknik biosaka.
"Dari Biosaka
ini nantinya diharapkan bisa menekan biaya produksi dan semoga segera dapat
diterapkan pada semua komoditas pertanian dan meningkatkan hasil
produksi," harapnya.
Sementara Dirjen
Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Dr Ir suwandi M Si, mengatakan, kegiatan
Demplot Uji Bahan Alami Biosaka ini untuk di Jawa Tengah pertama kali dan
diadakan Blora.
Baca Juga : Bupati Blora Curhat ke Presiden, Inginkan Keadilan DBH Migas Blok Cepu
"Semoga dari
blora ini nanti bisa menjadikan contoh buat daerah daerah lain baik di Jawa
Tengah maupun di tingkat nasional," ucapnya.
Suwandi meminta
Jajaran Kementan harus terus bersinergi dengan dinas provinsi dan pemerintah
daerah untuk turut serta mengawal dan mendukung agar pembangunan sektor
pertanian lebih maju, mandiri dan modern dalam menerapkan pertanian ramah
lingkungan yang tahan dalam perubahan iklim yang tidak menentu.
"Ini saya bawa
para ahli dari IPB, ITB, UGM juga nah dari semua ini bapak bapak jangan ragu
untuk bertanya, sehingga ilmu yang didapat nantinya bisa benar benar
bermanfaat, " imbuhnya.
Dalam percontohan
ini, Suwandi menjelaskan perlu adanya uji coba secara terus menerus, karena
beda daerah tentu beda cara, sehingga perlu hati-hati dalam penerapannya.
"Semoga dengan
cara ini, blora bisa naik kelas dengan cara ini, tadi pak bupati juga bilang
kalau berhasil di getas ini nantinya akan di perluas di daerah lain. Oleh
karena itu para petani nanti bisa memperhatikan dengan sungguh-sungguh, dan
perlu inovasi inovasi baik dari penyuluh hingga petani sehingga mendapatkan
hasil lebih baik lagi," harapnya.
Usai pembukaan bimtek, dilanjutkan pelatihan cara membuat bahan alami pengganti pupuk kimia. (Setyorini/KOM)
0 Comments
Post a Comment