INFOKU, BLORA – Pemerintah akan
berperan aktif penyaluran minyak goreng (Migor-red) curah di daerah akan
lebih mudah dan stabil.
Bulog akan dilibatkan dalam pendistribusiannya. Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Dindakop-UKM) Blora memproses pendataan pedagang.
Saat ini, baru
terdaftar satu distributor minyak goreng curah di wilayah Blora.
Sedangkan, wilayah
selatan belum terdata, justru ada stok kiriman dari Surabaya.
“Kami sudah dikirimi
surat sejak Kamis (12/5) oleh Bulog Pati meminta bantuan pendataan,” kata
Kepala Dindagkop-UKM Blora Kiswoyo kemarin.
Dia mengatakan, telah
mendata pedagang minyak goreng curah setiap di pasar.
Sudah dikirim kembali
kepada Bulog Subdivre Pati. Hanya pihaknya belum mendapat kepastian jumlah
pedagang menerima dan kuota diberikan.
Baca juga : Pak Kokok, Gabung ke Partai Gerindra
Kiswoyo belum
mengetahui proses pendistribusian, kepada pedagang langsung atau skema lain.
“Distribusi seperti
apa belum mendapat kabar lagi, dilibatkan atau hanya pendampingan. Namun, kami
mesti bertanggung jawab pengawalan,” jelasnya.
Menurut Kiswoyo,
harga migor masih stabil, terpantau penjualan masih sesuai harga eceran
tertinggi (HET) Rp 15.500 per kilogram.
Baca Juga : Bupati Blora Curhat ke Presiden, Inginkan Keadilan DBH Migas Blok Cepu
Saat ini, dinasnya
hanya mencatat satu distributor, yakni MD Morodadi. Distributor
mendistribusikan di Pasar Ngawen, Jepon, dan Blora.
Sedangkan di wilayah
selatan dan timur, seperti Randublatung dan Cepu, pihaknya belum mendeteksi.
Namun, ada informasi
distributor dari Surabaya. Padahal, menurut Kiswoyo, sudah ada ketentuan
pendistribusian dari Jawa Tengah.
Sumiati salah satu
pembeli minyak goreng curah di Pasar Cepu mengaku saat ini pembelian mulai
stabil. Dibanding saat masih ada kebijakan subsidi minyak goreng kemasan. Per
kilogram dihargai Rp 15.500.
“Alhamdulillah sudah gampang daripada sebelumnya, sudah beberapa minggu lalu,” pungkasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment