INFOKU, BLORA – Sangat terlihat sebagian
sisi bendungan Karangtalun telah longsor sejak 2020 lalu. Namun hingga kini
masih belum ada perbaikan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Blora melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Surat mengaku telah melaporkan kejadian itu kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana.
”Kejadian sekitar
tahun 2020, hal tersebut sudah kami laporkan ke BBWS Pemali Juana, kemungkinan
masih dalam tahap kajian untuk pengusulan penganggaran perbaikannya,” jelas
Surat kepada Jawa Pos Radar Kudus.
Dari pantauan
wartawan, tampak sisi selatan bendungan sudah ambruk karena longsor. Menurut
Surat, longsor diduga karena adanya rembesan air ke tanah.
”Kemungkinan ada
rembesan aliran air tanah, sehingga menyebabkan tanah dasar menjadi lunak dan
akhirnya menyebabkan tanah longsor,” jelasnya.
Baca juga : Blok D Pasar Sido Makmur Mangkrak, inilah Penyebabnya
Anggaran perbaikan
bendungan tersebut telah diusulkan BBWS Pemali Juwana untuk 2023. ”Anggaran
untuk perbaikannya sudah diusulkan di tahun 2023 oleh BBWS Pemali Juana Semarang,
kita doakan bersama semoga bisa terealisasi perbaikannya di tahun 2023,” harap
Surat.
Salah satu warga
Banjarejo M Ayub Ikfan, mengaku mengetahui ambrolnya bendungan sejak lama.
Dia mengaku belum
pernah mengetahui adanya perbaikan bendungan yang terletak di jalan
Banjarejo-Karangtalun itu.
Baca juga : Diduga Korupsi Hingga Milyaran, Pasangan Suami Istri Anggota Polres Blora Ditahan
”Sudah sejak lama.
Kemungkinan longsor karena tidak ada besi yang dihubungkan ke bangunan besar di
sebelah timur sisi longsor,” ucap Ayub.
Selain itu, tidak adanya
pohon yang menahan tanah agar tidak longsor menurutnya menjadi salah satu
penyebabnya. ”Dulu pernah ada beberapa pohon jati yang ada di sempadan sungai,
tapi sudah ditebangi,” jelasnya.
Dia berharap, sisi
bendungan yang longsor itu segera diperbaiki, sebelum longsoran merembet ke
sisi lain.
”Sebab dulu pernah terjadi longsor yang cukup besar di situ. Bahkan beberapa sawah yang di sekitar sungai lusi juga ikut terkena,” jelas Ayub. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment