INFOKU, BLORA - Siaran TV analog
melalui antena biasa (UHF) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sudah pasti akan
dihentikan pada 30 April 2022.
Sebagai gantinya,
siaran TV digital akan mengudara dengan kualitas lebih jernih dibanding siaran
TV analog.
Masyarakat di
Kabupaten Blora diminta menyiapkan diri dengan membeli Set Top Box (STB) TV
digital bersertifikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemen Kominfo).
''Mulai sekarang bisa nyicil beli STB yang bersertifikasi dari Kominfo, itu harganya kisaran Rp 250 ribu hingga Rp 270 ribu satu unit,'' ujar Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik (Kabid IKP) Dinkominfo Provinsi Jawa Tengah Agung Haryadi, dalam sambutan sosialisasi program Analog Switch Off (ASO) atau migrasi dari siaran televisi (TV) analog ke TV Digital, di pendopo Kecamatan Blora, Selasa (29/3/2022) malam, dilansir dari laman Pemkab Blora.
Sosialisasi dilakukan
melalui pertunjukan rakyat dan nonton bareng secara daring dan luring.
Dengan hiburan
Campursari Bhantika Nada dan Dagelan Bagong, suasana sosialisasi cukup menarik
simpati para undangan yang terdiri dari Camat se Blora, Kepala Kelurahan dan
Kepala Desa.
Selain itu juga
menarik simpati publik yang menonton langsung melalui chanel youtube Dinkominfo
Blora dan LPPL Radio Gagak Rimang Blora.
Acara diawali dengan
pemutaran film Samin Surosentiko yang mengisahkan perlawanan Samin Surosentiko
pada tahun 1890 terhadap Belanda.
Kepala Dinkominfo
Blora Pratikto Nugroho, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini
merupakan hal yang luar biasa dari Dinkominfo Provinsi Jateng karena telah
melaksanakan sosialisasi program Analog Switch Off (ASO) di Blora.
Baca Juga : 5 tahun Tak bayar Sewa, PT KAI Ambil Alih Paksa Aset Sawah yang Digarap Warga Blora
“Saya tidak tahu
kenapa Blora. Dan kenapa Blora menjadi salah satu Kabupaten yang menjadi
percontohan pertama kali di Jawa Tengah, terkait pemberlakuan Analog Switch Off
(ASO) siaran televisi,” kata Pratikto Nugroho.
Pihaknya mengharapkan
kepada para camat se Blora, lurah dan kades supaya ikut berkenan menyampaikan
program ASO ini kepada masyarakat.
Yang masih analog,
kata dia, segera mencari informasi dimana belinya Set Top Box TV (STB).
Sementara Pada
kesempatan itu Agung Haryadi, Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik (Kabid
IKP) Dinkominfo Provinsi Jawa Tengah menyampaikan, masyarakat tidak perlu
khawatir kalau ganti televisi.
Indonesia Frekunsi TV Belum Digital
“Tidak perlu ganti
TV. Hanya menambah perangkat untuk menyalurkan atau menerima frekuensi digital.
Jadi yang beralih hanya frekuensinya saja. Yang semula analog, diubah ke
frekuensi digital,” jelas Agung.
Menurut Agung, kenapa
harus beralih ke digital, karena Indonesia satu-satunya negara di Asia Tenggara
yang belum beralih ke frekuensi digital.
“Semua negara di Asia
Tenggara sudah beralih ke siaran televisi melalui frekuensi digital. Karena
untuk kemanfaatan, efisiensi, terhadap frekuensi untuk memberikan ruang bagi
saluran internet, dimana kita akan bisa mengisi ruang kosong yang sudah
dialihkan ke digital tadi menjadi ruang internet,” jelasnya.
Sehingga akan
memberikan layanan kepada masyarakat untuk bisa lebih luas mengakses internet.
Kemudian, manfaat
berikutnya, dengan adanya migrasi ke digital kualitas gambarnya lebih jernih,
lebih bening, tidak kepyur-kepyur.
“Ini memberikan
sesuatu yang berbeda ketika kita melihat siaran televisi yang sebelumnya analog
selalu ada kepyur-kepyurnya, namun dengan beralihnya ke digital akan lebih
baik,” ucapnya.
Baca juga : Kafe Karaoke di Blora Tutup, Warung Makan Pasang Tirai Selama Ramadhan
Dirinya menyebut,
Kabupaten Blora menjadi jadwal tahap pertama untuk pemberlakuan Analog Switch
Off (ASO) atau migrasi dari siaran televisi (TV) analog ke TV Digital.
“Pada tanggal 30
April 2022, ada 13 Kabupaten, termasuk Blora. Itu yang akan mengawali
pemberlakuan migrasi dari siaran televisi (TV) analog ke TV Digital,” terang
Agung.
Adapun Tahap I : 30 April
2022. Meliputi Jawa Tengah II : Blora. Jawa Tengah III : Pekalongan, Pemalang,
Tegal. Jawa Tengah VI : Rembang, Pati, Jepara. Jawa Tengah VII : Cilacap,
Banyumas, Purbalingga, Brebes.
Tahap II : 25 Agustus
2022. Meliputi Jawa Tengah I : Boyolali, Sragen, Grobogan, Kudus, Demak,
Semarang, Salatiga.
Tahap III : 2
November 2022. Meliputi Jawa Tengah V : Magelang, Temanggung, Kendal, Batang.
Jawa Tengah VIII : Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo.
“Setelah itu semuanya sudah beralih ke digital, itu semua harus siap, kita pastikan harus siap. Sehingga dengan kehadiran Bapak Camat, Kades, bisa menyampaikan kepada warga masyarakatnya, untuk bersiap diri,'' ujar Agung Haryadi.(Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment