INFOKU, BLORA - Proyek Strategis
Nasional (PSN) Bendungan Randugunting memang telah diresmikan langsung oleh
Presiden Joko Widodo pada 5 Januari 2022.
Usai diresmikan orang
nomor satu di republik ini, proyek yang menelan anggaran sekitar Rp 880 miliar
tersebut masih terus dikebut pembangunannya.
Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Bendungan I Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana,
Wahyu Apriyoga menjelaskan pada tahap pertama ini pihaknya sudah mencicil
tahapan sejumlah item pekerjaan khususnya bangunan-bangunan utama bendungan
yang akan diserahterimakan dari pihak kontraktor.
"Tahap pertama
kita agendakan di akhir Maret ini, dan kebetulan pekerjaan kita ini selesai
kontraknya di November 2022, jadi kami masih ada banyak waktu," ucap Wahyu
dalam ketrangan pers di Bendungan Randugunting, Kecamatan Japah, Kamis (24/3/2022).
Sedangkan penyerahan
tahap kedua direncanakan dilakukan pada November 2022 mendatang.
Nantinya akan ada
panel surya yang pada tahap kedua mendatang akan diserahterimakan.
"Tahap kedua nanti yang diserahterimakan bangunan fasilitas pendukung plus solar panel, ya maksimal kami di 7 November 2022 ini selesai kontrak kami, diserahkan dari kontraktor ke kami PHO (Provisional Hand-Over), nanti dari masa PHO itu ada masa pemeliharaan satu tahun FHO (Final Hand Over)," terang dia.
Dia berharap pada
musim penghujan kali ini, bendungan Randugunting dapat menyerap air hujan secara
maksimal demi mencapai target elevasi spill di 94,27 meter.
"Kami berharap
di daerah Randugunting ini hujan terus, jadi kita untuk tahapan sesudah
impounding itu kan kita harus mencapai elevasi spill nanti terus diturunkan,
terus kita cek untuk stabilitas bendungannya," kata dia.
Wahyu memperkirakan
debit air di Bendungan Randugunting untuk elevasi saat ini 90,5 meter dengan
volume sekitar 5,15 juta meter kubik.
"Kalau elevasi
di 94,7 itu volumenya 8,61 juta m³, tapi kalau elevasi di 96,5 itu 14,42 juta
m³," terang dia.
Meski begitu, keberadaan
bendungan Randugunting secara konservasi sudah dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar.
"Manfaat lain,
juga wisatanya sudah jalan dan sangat berbeda sekali waktu di sini masih kering
dengan ada airnya itu udaranya sangat berbeda sekali, jadi sekarang hawanya
adem," jelas dia.
Video : Presiden Joko Widodo saat Peresmiaan Bendungan Randugunting kab. Blora
Memang, selama berada
di Bendungan Randugunting ada sebagian warga yang menikmati panorama bendungan.
Selain itu, ada juga
sejumlah bangunan tidak tetap yang digunakan warga untuk menjajakan dagangannya
di sekitar bendungan.
Sekadar diketahui,
dalam peresmiannya waktu itu, Presiden Jokowi menyampaikan Bendungan
Randugunting memiliki kapasitas volume tampung air 14,4 juta meter kubik yang
dapat mengairi kurang lebih 650 hektar sawah yang berada di Kabupaten Blora,
Pati, dan Rembang
Jokowi berharap
dengan selesainya Waduk Randugunting di Kabupaten Blora ini ketahanan pangan
dan kemandirian pangan akan semakin baik.
Bendungan
Randugunting dengan luas genangan 187,19 hektar juga akan berfungsi untuk
mereduksi banjir sebesar 75 persen atau sebesar 81 meter kubik per detik dengan
pengurangan luas areal terdampak banjir dari 4.604 hektar menjadi 2.285
hektar.
Pembangunan Bendungan
Randugunting berada di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
Pemali Juana, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air, Kementerian PUPR.
Kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Andesmont Sakti (KSO) dengan biaya APBN 2018-2022 dengan nilai kontrak sebesar Rp 880 miliar.(Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment