INFOKU, BLORA - Dinas Kesehatan
(Dinkes) Blora menggelar kegiatan voluntary counselling and testing (VCT)
mobile untuk mendeteksi jumlah kasus penyakit HIV/AIDS.
Hasilnya, ditemukan 17 orang yang diduga terlular virus yang menyerang kekebalan tubuh tersebut.
Sebagian besar dari
mereka adalah pekerja seks komersial (PSK) yang biasa beroperasi di sejumlah
tempat di kabupaten yang berada di perbatasan Provinsi Jateng dan Jatim ini.
“17 orang itu
penderita baru,’’ ujar Kepala Dinas Kesehatan Blora Edi Widayat melalui Kepala
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Sutik, kemarin.
Dia menjelaskan,
kegiatan VCT mobile dilakukan secara berkala pada pertengahan hingga akhir
Februari 2022.
Baca Juga : Kepala DKK Blora Sebut Jumlah Penderita HIV/AIDS di Blora Turun hingga 50 Persen
Sasarannya adalah
kelompok yang rentan tertular penyakit HIV/AIDS. Yakni, para pekerja seks
komersial (PSK) serta warga binaan atau narapidana di rumah tahanan negara
(Rutan) Blora.
“Kegiatan ini digelar
rutin setiap tahun,’’ tandas Sutik mewakili Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Blora Joko Budi Heri Santoso.
Sutik menjelaskan,
dalam VCT mobile tersebut petugas melakukan pemeriksaan kepada kelompok
masyarakat yang berisiko tinggi terkena penyakit menular seksual (PMS) seperti
HIV/AIDS.
Jumlah yang diperiksa
sebanyak 239 orang.
Dia menambahkan,
jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding temuan tahun lalu yang mencapai
sebanyak 27 orang.
Baca Juga : Vaksinasi Berhadiah Sepeda Motor Digelar Dinkes Blora
Bagi yang dinyatakan
positif HIV, Sutik meminta mereka melakukan pengobatan rutin dengan mengonsumsi
obat antiretroviral (ARV).
Obat yang diberikan
gratis tersebut bisa diperoleh di puskesmas, di rumah sakit ataupun di Dinas
Kesehatan.
“Kalau memang
hasilnya positif HIV, kami anjurkan untuk menjalani pengobatan,’’ ujarnya.
Sutik menambahkan, sebanyak 10 puskesmas di Blora telah tersedia pengobatan bagi penderita HIV/AIDS. Ke-10 puskesmas itu adalah Puskesmas Japah, Tunjungan, Ngawen, Doplang, Menden, Jiken dan Puskesmas Sambong. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment