INFOKU, REMBANG - Ternyata polemik proses pengisian perangkat desa (perades) di Kabupaten Blora diperhatkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Hal itu terlihat saat Ganjar dikonfirmasi wartawan
saat melukan kunjungan kerja di Rembang
Menurut Ganjar untuk mengusut polemik tersebut, dirinya telah berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora untuk membuka kanal aduan.
"Saya sudah
telepon Pak Arief (Rohman, Bupati Blora) untuk membuka kanal aduan, sehingga didengerin aja para pelapor," ucap Ganjar
di Pondok Pesantren Raudhatul Thalibin Leteh, Rembang, Rabu (2/2/2022).
Menurut Ganjar,
banyak polemik ataupun persepsi berseliweran terkait proses pengisian perangkat
desa di Jateng yang melibatkan sekitar 194 desa dengan
jumlah lowongan sebanyak 857 jabatan.
"Kan semua persepsi tuh, persepsinya ada yang nyogok katanya, ada yang karena saudara lurahnya, ada CAT tesnya yang memang tidak bagus, dibuktikan saja," kata dia.
Bahkan, terkait
adanya permasalahan tersebut, Ganjar mengaku sudah banyak warga yang mengadu
kepadanya.
"Bahkan sudah
lapor banyak ke saya, dan ada yang marah-marah ke saya, sudah ada yang saya
telepon bahkan waktu saya telepon ternyata dia rekam, terus diupload sendiri,
enggak izin juga sama saya, tapi enggak apa-apa hehehee, wong intinya
penjelasannya bagus, laporkan polisi atau ombudsman," terang dia.
Tak cuma itu, politikus PDI-P ini juga telah berkomunikasi dengan Ombudsman dan meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (Dinpermadesdukcapil) Provinsi untuk mengambil sampel terkait permasalahan tersebut.
Baca Juga : Tandingi Demo PKN, Wanita ini Minta Kalau Ada Bukti Dilaporkan ke APH
"Apakah benar
terjadi demikian? Maka bisa jadi terjadi, tapi bisa jadi ya memang pada saat
proses tes mungkin tidak memenuhi syarat," ujar dia.
Sepengatahuannya,
proses seleksi menggunakan CAT (Computer Assisted Test) selama ini sudah cukup
bagus dan dirinya sempat memberikan contohnya.
"Jadi begitu
anda mengisi nomor satu jawabannya A benar selesai dapat skor langsung keluar
skornya, 2 benar skor, 3 salah langsung skornya berkurang. Jadi begitu terakhir
katakan 100 soal nomor 100 dikerjakan dipejet langsung rangkingnya keluar, dan
itu hasil tes yang sudah dipakai dimana-mana," jelas dia.
Meskipun demikian,
Ganjar tetap memersilakan warga yang merasa dicurangi untuk mengadu.
Begitu pun dengan
Pemkab Blora juga harus memberikan ruang bagi mereka untuk memperjuangkan
nasibnya.
"Tapi penting sih warga masyarakat harus mendapatkan informasi yang benar juga mendapatkan klarifikasi yang baik, maka saya minta kawan-kawan dari Blora untuk direspons saja," kata dia.(Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment