INFOKU, BLORA – Keindahan alam yang
ada Blora untuk wisatawan Asing dan domestik, bakal diwujudkan me-launching
wisata geologi atau geoheritage.
Saat ini ada 17 titik geosite, setelah dilakukan kajian geopark Kabupaten Blora.
Geoheritage Kabupaten
Blora ini memiliki keunikan tersendiri. Yaitu berupa lokasi-lokasi pengamatan
singkapan batuan yang memiliki peranan penting dalam sistem minyak bumi
(petroleum system) Cekungan Jawa Timur Utara yang selama ini terbukti prolifik
menghasilkan migas.
Diketahui, nama
Kabupaten Blora berasal dari kata “Belor” yang berarti lumpur.
Secara etimologi kata
Blora berasal dari kata “Bailorah” yang artinya tanah rendah berair.
Baca Juga : Tiga Kios Jual Pupuk Diatas HET, Ditemukan Saat Sidak Dindagkop UKM Blora
Hal inilah yang
menjadi keunikan tersediri Kabupaten Blora. Secara fisiografis Kabupaten Blora
terletak pada zona Antiklinorium Kendeng dan Antiklinorium Rembang (Van
Bemmelen, 1949).
Bupati Blora Arief Rohman mengaku, potensi wisata alam yang ada di Blora akan segera di-launching. Namanya Geoheritage. Ada 17 titik yang tersebar di beberapa kluster. Mulai kluster timur laut, barat laut, tenggara, dan barat daya.
Rinciannya, Bukit Pencu (timur laut), Sabrangan Forest Park (timur laut), Bukit Kunci (timur laut), Gunung Manggir (barat laut), Gua Kidang (barat laut), Gua Terawang (barat laut) dan Gua Sentono (tenggara). Beikutnya, Singkapan Batuan Fm (Selorejo), Singkapan Batuan Fm (Ngrayong ), Singkapan Batuan Fm (Ledok), Singkapan Batuan Fm (Mundu) Oro-Oro Kesongo (barat daya), Kracakan Ngloram (tenggara), Situs Ngandong (tenggara), Situs Fosil Gajah Purba (tenggara), Banyu Geni (barat daya) dan Sungai Braholo.
“Kita mau berpadu
sama Bojonegoro. Sebagai kota minyak, ini ya keunggulan kita terkait potensi
geohetitage,” jelasnya.
Arief Rohman
menambahkan, Kabupaten Blora secara tektonik merupakan daerah dengan lapangan-
lapangan minyak bumi paling produktif.
Hal ini yang membuat
Kabupaten Blora memiliki Keragaman Geologi yang kompleks. Yatu sebagai daerah
lingkungan pembentukan minyak bumi yang tidak semua daerah yang terdapat
Warisan Geologi memilikinya.
“Dari banyaknya keberagaman geologi yang ada
di kabupaten Blora, sehingga banyak rekaman peristiwa geologi menarik yang
perlu dijadikan sebagai Warisan Geologi. Supaya tetap terjaga kelestariannya
dan dapat dijadikan sebagai Warisan Geologi tingkat Nasional maupun tingkat
Internasional,” imbuhnya.
MenurutnyaDia juga
mengatakan, penetapan ini juga sudah melalui proses penelitian. Mulai
pengumpulan data sekunder mengenai lokasilokasi yang memiliki potensi sebagai
situs warisan geologi (geosite) dengan memperhatikan keunikan dan keragaman
geologi (geodiversity), budaya dan bioekologinya.
Setelah itu, survei
lapangan pada geosite-geosite terpilih dengan memperhatikan aspek keunikan,
keragaman dan kelayakan diantaranya akses, pengelolaan, fasilitas dan lainnya.
Beirkutnya dikelompokkan
geosite berdasarkan kedekatan lokasi dan keterkaitan tema serta sejarah
geologi. Selanjutnya dilakukan pembahasan melalui Focused Group Discussion
(FGD) dengan setiap tim kabupaten dan kecamatan dihasilkan usulan geoheritage
kabupaten.
Setelah itu, rumusan usulan geoheritage tersebut diajukan kepada Pemerintah melalui Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (KESDM) untuk diverifikasi dan ditetapkan menjadi geoheritage Nasional. “Penelitian dilakukan selama 3 bulan. Dimulai dari pertengahan Agustus tahun 2021 hingga November tahun 2021,” Pungkasnya. (Endah)
0 Comments
Post a Comment