Protes Hasil Test CAT Perades`Aktivis`Blora Gelar Aksi Jalan Kaki Mundur

 


INFOKU, BLORA - Aksi pejalan kaki Blora, Lilik Yuliantoro (31), menarik perhatian publik dan pewarta.

Ia berjalan mundur sambil membawa bendera merah putih, mengenakan ikat kepala, baju warna hitam dan mengenakan kain mendatangi sejumlah lembaga pemerintah di Blora, Selasa (25/1/2022).

Aksi jalan kaki mundur itu dilakukan atas inisiatif dan spontan dirinya menyikapi rasa keprihatinan terkait fenomena pengisian perangkat desa di wilayah Kabupaten Blora.

Lilik, melakukan orasi secara maraton di halaman depan pendopo rumah dinas Bupati Blora, Kantor Bupati Blora, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Inspektorat Daerah, DPRD dan Kejaksaan Negeri Blora.

Dalam orasi bertajuk “Petisi Jalan Kaki Peduli Perades” ada lima point yang disampaikannya pada aksi tersebut.

Pertama, Batalkan Hasil Test CAT karena banyak kecurangan untuk katrol nilai.

Kedua, Minta Polda Jateng lakukan audit forensik sistem terhadap komputer dan aplikasi yang digunakan teks seleksi Perades Blora.

Kemudian ketiga, Verifikasi ulang SK Pengabdian dan Surat Domisili yang diterima Panitia.            

Baca Juga : Tandingi Demo PKN, Wanita ini Minta Kalau Ada Bukti Dilaporkan ke APH

Keempat, Batalkan hasil Test Uji Komputer.

Berikutnya kelima, Meminta Presiden, Gubernur dan KPK, menghentikan kegiatan Perades Blora yang syarat kecurangan dan permainan uang.


Baca Juga : Ketahuan Cor Jalan Pakai Grosok, Pemborong Janji Bongkar dan Cor lagi

Kedatangannya dan orasi yang disampikan disambut baik oleh masing-masing pejabat atau yang mewakili di lembaga pemerintah itu.

“Blora penting adanya Perades. Tapi adanya dugaan kecurangan, adanya dugaan temuan yang diinformasikan melalui sosial media (facebook, instagram), dengan adanya banyaknya aduan masyarakat, saya harus peduli,” ucap Lilik.

Ia mengatakan adanya aduan melalui media sosial maupun di dunia nyata, itu harus cepat ditanggapi.

“Blora bukan sepele, Blora bukan milik satu golongan, bukan milik partai. Blora milik rakyat. Tidak bisa dibuat main-main. Ini jelas dugaan kecurangan Perades, tapi masih dibiarkan. Dugaan sementara, di antaranya jual beli, SK pengabdian yang tidak sesuai. Kasihan masyarakat Blora,” ungkapnya.

Kedatangannya dan orasi yang disampikan disambut baik oleh masing-masing pejabat atau yang mewakili di lembaga pemerintah itu.(Setyorini/IST) 


Post a Comment

0 Comments