INFOKU, BLORA - Sejumlah massa
melakukan aksi demonstrasi menuntut pengisian perangkat desa di Blora ditunda.
Aksi tersebut digelar
di depan Kantor Kejaksaan Negeri Blora pada Selasa (4/1/2022) dengan beragam
atribut berupa tulisan, poster, spanduk, mobil komando hingga pengeras suara.
Salah seorang demonstran, Seno Margo Utomo mengatakan demonstrasi tersebut dilakukan karena banyaknya dugaan pelanggaran dalam pengisian perangkat desa di Kabupaten Blora.
"Jadi kami
melakukan demo karena tes perades di Blora itu ruwet, banyak permasalahan, dan
itu yang membuat tesnya (harus) ditunda," ucap Seno di lokasi.
Menurut dia, ada
oknum anggota DPRD Kabupaten Blora yang diduga terlibat dalam pengisian
perangkat desa pada tahun ini.
Baca Juga : Bupati Arief Minta Pengisian Perades Dihentikan Sementara
"Ada oknum DPRD
yang sampai dilaporkan ke Polda karena dia sudah minta tahun kemarin, tahun ini
dia minta lagi, nah yang diminta marah-marah," kata dia.
Dengan beragam
problematika tersebut, para demonstran juga menuntut agar pelaksanaan pengisian
perangkat desa perlu dilakukan evaluasi secara besar-besaran. "Ada akar
masalah yang belum terungkap," ujar dia.
"Kok ada ketua
partai menjadi fasilitator, ada pemalsuan data, ada juga tes CAT (Computer
Assisted Test) yang sebenarnya ini kewenangan desa diambil oleh kabupaten yang
agak berbau pengondisian, terus politik uang yang muncul, itu semua belum
ditangkap. Tuntutan kami evaluasi besar, kalau enggak ya batalkan,"
paparnya.
Baca Juga : Woooow … Dugaan Jual Beli Jabatan Perades Blora Mulai Memanas
Usai melakukan orasi
di depan, para demonstran kemudian melakukan audiensi dengan Kejaksaan Negeri
Blora.
Mereka kemudian
diterima oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Blora, Yohannes Avilla Agus dan
sejumlah jajarannya.
"Tentu saja saya
akan mengambil langkah sesuai dengan kewenangan, saya tidak akan melampaui
ekpektasi atau di luar kewenangan saya, kalau toh carut marutnya perangkat desa
ini tidak berjalan dengan transparan, tentunya saya akan memberi saran kepada
bupati, untuk dibenahi, dievaluasi secara mendasar, bahwa perangkat desa ini
akan berjalan dengan transparan," ucap Avilla.
Seperti diketahui, setidaknya ada 194 desa yang melakukan tes pengisian perangkat desa dengan jumlah lowongan sebanyak 857 jabatan.(Heru/IST)
0 Comments
Post a Comment