INFOKU, Cepu, BLORA – Enam warga Kecamatan Cepu, Blora, tewas usai pesta miras di Pasar Cepu pada Minggu (16/1) sekitar pukul 11.00. Mereka, Agus alias Singo, Dwi Pramono alias Robot, Diva, Ega, dan Puguh Yuwono.
Satu lagi, Teguh
Wiyono juga ikut menyusul rekan-rekannya setelah mendapat perawatan medis. Saat
ini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kematian mereka.
Kapolsek Cepu AKP Agus Budiana mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengecek kebenaran informasi dari masyarakat tersebut. ”Ada informasi, bahwa beberapa orang meninggal dunia karena hari sebelumnya mereka mengonsumsi minuman keras. Jenisnya seperti apa, kami masih menyelidiki lebih lanjut,” terang kapolsek usai olah TKP kemarin.
Dia menuturkan,
informasi awal ada lima orang yang meninggal di hari yang berlainan.
Di tempat yang
berlainan juga. Dari hasil olah TKP, pihaknya menemukan beberapa botol yang
diduga bekas minuman arak tradisional.
Selain itu, ada
beberapa botol anggur merah dan dua botol tanggung kapasitas 600 ml.
”Kami mengamankan
barang-barang (botol-botol bekas, Red) tersebut. Kira-kira dari mana (minuman
keras) masih kami pelajari lebih lanjut.
Terkait siapa
penjualnya, masih dalam proses penyidikan,” jelasnya.
Informasi yang didapat, pesta miras jenis arak tradisional itu, diikuti 13 orang. Mereka memang terbiasa melakukan aktivitas tersebut.
Usai pesta miras,
tak berselang lama sejumlah orang dibawa ke rumah sakit. Kondisi orang yang
lain, masih dalam keadaan sehat. Ada juga yang masih dirawat di rumah sakit.
Miras tersebut
didapat dari lokasi sekitar pasar. Dengan begitu, pihak kepolisian akan
melakukan pemeriksaan terhadap penjual miras itu.
Dia mengimbau, agar
masyarakat menjauhi minuman keras. Apalagi mengonsumsi. Sebab, minuman keras
seperti arak kandunganya kurang jelas. Bisa berbahaya bagi tubuh.
”Ada contoh seperti ini (tewas akibat miras, Red) tolong jangan menjual (miras). Apalagi mengonsumsi. Nanti kami akan tindaklanjuti. Kami akan lakukan razia untuk tempat yang dipakai menjual miras,” tegasnya.
Kasatreskrim AKP
Setyanto mengaku, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan mengamankan beberapa
barang yang terisa dalam TKP. ”Nanti kami akan proses (sisa miras di TKP) di
laboratorium,” terangnya.
Saat ini, pihaknya
masih melakukan pemeriksaan kepada penjual. Juga mencari penyebab pasti
kematian enam orang tersebut.
”Saat itu ada 14
orang di lokasi yang digunakan untuk minum miras. Ada 13 orang minum dan ada
satu orang yang tidak minum. Yang tidak ikut minum meninggal pada Senin dini
hari. Sementara tiga orang lainnya, meninggal jeda dua hari setelah minum.
Menurut informasi, mereka memang punya riwayat penyakit,” tambahnya.
Dia menambahkan, saat ini belum ada yang ditetapkan menjadi tersangka. Sebab, masih pendalaman kasus. ”Kami akan melakukan operasi distribusi miras. Selanjutkan akan ada tindakan tegas,” ujarnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment