INFOKU - WorldSBK adalah
salah satu ajang balapan roda dua paling prestisius di dunia, tetapi sebagian
besar masyarakat Indonesia lebih mengenal dan menyukai MotoGP.
Mulai Senin besok, Sirkuit Mandalika akan menjalani debut sebagai tuan rumah WorldSBK sehingga banyak dari kita yang mulai mencari informasi soal ajang ini.
Tidak banyak yang
tahu bahwa balapan di Mandalika nanti akan menjadi duel terakhir dan penentu
juara dunia musim 2021 sehingga sangat ditunggu penggemar Superbike di seluruh
dunia.
Ada sejumlah
perbedaan mendasar antara MotoGP dan Superbike yang perlu dipahami sebelum bisa
menikmati balapan di Mandalika nanti.
Pertama, MotoGP banyak
disebut sebagai “Formula-1”-nya ajang roda dua, karena pabrikan sepeda motor
mengerahkan riset dan dana besar untuk membuat mesin yang superior khusus untuk
balapan saja.
Sedangkan WorldSBK
menggunakan sepeda motor yang dijual di pasaran dan ada ketentuan jumlah
minimal sepeda motor yang diproduksi sebelum diperbolehkan ikut balapan. Namun,
tentu saja sepeda motor yang dipakai balapan sudah dimodifikasi dan di-“tune
up” oleh tim peserta agar kompetitif. Kapasitas mesin untuk MotoGP dan WorldSBK
sama-sama 1.000cc.
Kedua, sepeda motor MotoGP
jauh lebih kencang, tetapi motor di WorldSBK lebih bertenaga. Perbandingan ini
mudah dilakukan karena dua event tersebut banyak berbagi sirkuit yang sama.
Waktu tempuh per
putaran untuk MotoGP lebih kencang dua detik atau lebih dibandingkan motor
Superbike di sirkuit-sirkuit yang menggelar dua event tersebut.
Hal ini wajar karena
MotoGP melibatkan tim riset dari pabrikan langsung untuk menggarap motor yang
ringan, responsif, berakselerasi maksimal, dan stabil di tikungan. Pada trek
lurus yang panjang seperti di Sirkuit Mugello, Italia, kecepatan maksimal di MotoGP
bisa melebihi 320 km/jam.
MotoGP menggunakan
motor purwarupa atau prototype yang tidak dijual di pasaran, sehingga semua
eksperimen untuk meningkatkan kinerja mesin bisa dilakukan.
Di pihak lain,
WorldSBK menggunakan motor standar pasaran untuk dimodifikasi ulang dengan
berbagai batasan dari panitia. Produsen besar yang mengikuti WorldSBK harus
sudah memproduksi minimal 3.000 unit motor seperti yang dipakai di balapan,
sedangkan batasan untuk produsen skala kecil diperingan menjadi 150 unit.
Bukan berarti
pabrikan tidak terlibat di Superbike. Sejumlah produsen seperti Ducati,
Kawasaki, Yamaha, Honda, dan Suzuki memiliki tim resmi di ajang ini.
Ketiga, balapan MotoGP
hanya berlangsung satu kali per seri, Superbike dalam sejarahnya mengenal dua
kali balapan dan sekarang malah tiga kali!
Hal ini berdampak
pada sistem penilaian. Kalau di MotoGP, maksimal poin yang bisa didapat seorang
pembalap di satu seri adalah 25, di Superbike bisa 62 poin.
Saat ini pembalap
Yamaha Toprak Razgatlioglu unggul 30 poin atas peringkat kedua Jonathan Rea
(Kawasaki Racing Team) dengan hanya satu seri tersisa di Mandalika.
Kalau di MotoGP,
Razgatlioglu sekarang seharusnya sudah dinobatkan juara dunia terlepas dari
hasil di Mandalika nanti.
Jadi sekarang makin
jelas perbedaan MotoGP dan Superbike.
Keempat, sistem kualifikasi. Keduanya menggunakan free practice dan kualifikasi untuk menentukan posisi start, tetapi di Superbike ada yang namanya Superpole Race untuk menentukan posisi di balapan ketiga.(Agung/IST)
0 Comments
Post a Comment