INFOKU, BLORA - Wakil Gubernur Jawa
Tengah, H. Taj Yasin Maimoen, didampingi Bupati H. Arief Rohman, S, mengecek
pelaksanaan vaksinasi bagi para pelajar sekaligus santri di Pondok Pesantren Al
Hikmah Ngadipurwo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Sabtu (6/11/2021).
Vaksinasi dilaksanakan di Gedung SMK AL Hikmah bekerjasama dengan Puskesmas Medang sejak pukul 08.00 -12.30 WIB. Pelaksanaan vaksinasi tersebut merupakan dosis ke 2 dengan jenis Sinovac, adapun sasaran vaksin yang dilaksanakan sebanyak 460 sasaran mencakup ditujukan bagi para siswa-siswi, santri, guru dan pihak Pondok Pesantren.
Usai meninjau
jalannya proses vaksinasi, Wagub Taj Yasin, bersama Bupati, menyampaikan bahwa
pelaksanaan vaksinasi tersebut berjalan lancar.
Pihaknya juga
menyampaikan apresiasinya bahwa di Kabupaten Blora, sudah banyak pondok
pesantren yang divaksin.
“Ini tadi sudah bagus
pondok-pondok pesantren sudah banyak divaksin dan Alhamdulillah ini vaksin
kedua dan tidak ada permasalahan saat ini,” terang Wagub.
Pada kesempatan
tersebut, Wagub meminta agar target vaksinasi untuk terus dikejar. Terlebih
saat ini Kabupaten Blora masih tercatat berada pada level 3.
“Vaksinasi kita kejar
terus, sampai saat ini harus kita kejar semuanya, dan di Kabupaten Blora masih
level 3. Kita harapkan vaksiansi ini dilakukan secara serentak, orang tuanya,
ibu hamil juga harus divaksin,” tambahnya.
Termasuk, tambah
Wagub, percepatan vaksinasi bagi lansia di Kabupaten Blora harus terus
dilakukan. Meskipun capaian vaksinasi di Blora sudah 50%, namun untuk capaian
vaksinasi bagi lansia perlu untuk ditingkatkan.
Wagub Taj Yasin juga
meminta agar vaksinasi bagi lansia dapat dilakukan door to door.
“Biasanya vaksinasi
lansia itu (kendalanya) mereka transportasi aksesnya ke puskesmasnya, yang
kedua biasanya masih ada ketakutan. Jadi memang perlu didata saat ini, saya
ingin puskesmas mendata ada lansia berapa, kita door to door,” terang Wagub.
Wagub meminta kepada
pemerintah daerah agar dalam mengelola vaksin ini dapat dilakukan dengan baik,
sehingga tidak ada vaksin yang kadaluarsa sehingga tidak bisa digunakan.
“Saya ingatkan juga,
Astrazeneca harus dicek, jangan sampai ketika kemarin Pak Gub kunjungan di
Kudus ada vaksin yang kadaluarsa, itu perlu diperhatikan betul,” tambahnya.
Pihaknya juga meminta
agar daerah dapat secara tertib menginput data vaksinasi di sistem.
Bupati Blora H. Arief
Rohman mengatakan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti arahan dari Wagub untuk
terus melakukan percepatan vaksinasi, khususnya pada lansia.
Dikatakannya, Pemkab
Blora pun telah melakukan vaksinasi bagi para lansia secara door to door atau
secara jemput bola.
“Tadi pesan dari Pak
Wakil Gubernur akan kita tindaklanjuti, kaitannya dengan vaksinasi bagi lansia.
Kita akan semakin gencarkan vaksinasi secara jemput bola bagi para lansia di
desa-desa” terang Bupati.
“Tentunya kita akan
bersinergi melibatkan TNI-Polri, Puskesmas, pemerintah desa dan berbagai pihak
lainnya” lanjutnya. (Endah/KOM)
Dengan Naik Perahu Naga, H. Taj Yasin Maimoen Tinjau Kebun Jambu Kristal
INFOKU, BLORA - Wakil Gubernur Jawa
Tengah H. Taj Yasin Maimoen meninjau lokasi desa wisata Tempuran Kecamatan
Blora Kabupaten Blora yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa
setempat, Sabtu (6/11/2021).
Kedatangan Wagub dan
rombongan disambut dengan tari Gambyong oleh remaja desa Tempuran. Kemudian,
didampingi Kepala Desa Tempuran naik perahu naga menyeberangi waduk Tempuran
menuju lokasi kebun Jambu Kristal Tempuran (JKT).
Setiba di kebun JKT, Wabup meninjau tanaman jambu dan mengamati potensi apa saja yang bisa dikembangkan di lokasi setempat.
Wagub mengapresiasi
dan memberi dukungan kepada Pokdarwis Desa Tempuran yang telah mengoptimalkan
adanya waduk yang di sekitarnya dibangun tempat wisata.
Dalam arahannya,
Wagub mengingatkan bahwa dalam kondisi lanina yang ada di Indonesia termasuk di
Jawa Tengah, sehingga musim penghujan intensitasnya tinggi.
“Maka perlu
diwaspadai kawan-kawan atau masayarakat di sekitar bendungan (waduk), biasanya
itu kalau lihat air ingin nyemplung (menyebur). Nah, ini perlu di edukasi,”
kata Wagub Jateng.
Wagub mengaku senang
dengan BBWS bahwa di atas waduk Tempuran sudah diberi pembatas, sehingga
potensi rawan kecelakaan bisa diminimalisir.
“Sekitarnya juga
dibangun tempat-tempat wisata, khususnya wisata kuliner, di Kabupaten Blora, di
Desa Tempuran. Ini menghidangkan menu potensialnya, ada ikan bakar dan yang
menarik ada serabinya,” kata Wagub.
Wagub meminta untuk
kuliner kue serabi supaya ditingkatkan. Kalau serabinya hanya pakai parutan
kelapa, kata Wagub, nanti bisa ditingkatkan bagi pengelola wisata di desa
Tempuran.
“Kalau saya di
Cirebon, tempat mertua saya, itu ada serabi telur dan ada yang terbuat dari
tempe gembus. Juga mungkin bisa dikembangkan dengan rempah-rempahan. Kemudian
kuahnya dibuat dari gula aren dicampur dengan jahe, sehingga rasanya juga akan
lebih mantap lagi. Ini mohon saya minta dikembangkan," ujarnya.
Wagub juga menyebut
ketika meninjau kebun Jambu Kristal Tempuran dengan dengan naik perahu naga.
“Disana tadi ada
buahnya, ada pohon jambu kristal Tempuran, yang disebut JKT, bukan Jakarta.
Kalau melihat tanahnya, kayaknya subur sehingga nanti bisa dikembangkan dengan,
misalnya, buah anggur, atau di Kabupaten Blora itu ada durian. Atau mungkin
farm, peternakan sapi, tadi rumputnya subur. Bisa ditanam rumput gajah,
kemudian nanti bisa dikembangkan sapi perahnya,” kata Wagub.
Menurut Wagub, bisa
disarankan warga masyarakatnya untuk berternak sapi perah atau sapi potong.
“Ini perlu kita
dorong, sehingga bisa menyerap tenaga kerja, menambah inkam di Kabupaten
Blora,” ucap Wagub.
Dan tentunya, kata
Wagub, bahwa masyarakat setelah adanya Covid-19, lama tidak dolan.
“Masyarakate awake
dewe iki suwe ora dolan, sak iki butuh dolan. Sak iki wis wayahe dolan.
(Masyarakat kita lama tidak bepergian, sekarang saatnya bepergian). Biasanya
yang dituju adalah tempat-tempat wisata yang ekonomis, yang murah. Yang bisa
menengah ke bawah. Dan waduk Tempuran, bisa menjadi salah satu destinasi wisata
pilihan di Kabupaten Blora dan sekitarnya,” katanya.
Meski demikian Wagub
meminta supaya dijaga protokol kesehatannya.
“Tapi saya minta
dijaga protokol kesehatannya. Kita belum baik-baik saja. Masih perlu diketati,
perlu dielingne (diingatkan). Kalau masih ada bergerombol, tidak pakai masker,
jaga jaraknya kurang, perlu diingatkan. Kalau perlu jaga jaraknya ditambahi,
karena apa, kalau kita mau menarik wisatawan dari luar, biasanya orang luar
melihat, iki wonge apik kabeh opo ora, (ini orangnya baik semua apa tidak),
artinya daerahnya level berapa. Aman nggak Covid-19 nya,” jelasnya.
Dikatakannya, kalau
kita sebagai tuan rumah tidak mencerminkan budaya welcome kepada masyarakat
luar maka biasanya orang yang akan datang takut (biasanya wonge wedi kabeh).
“Itu perlu dijaga,
diantisipasi bareng-bareng, sehingga bisa menarik wisatawan, tidak hanya di
kabupaten Blora tetapi juga bisa sampai keluar. Mungkin ini, saya ucapkan
selamat kepada pelaku wisata di Kabupaten Blora, khususnya di Tempuran. Semoga
ini bisa menginspirasi dan bisa menumbuhkan perekonomian,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu,
Bupati Blora H. Arief Rohman mengucapkan terimakasih atas arahan dan petunjuk
dari Wakil Gubernur Jawa Tengah H. Taj Yasin Maimoen yang telah berkenan hadir
meninjau lokasi destinasi wisata khusunya di desa Tempuran.
Pantau Pelaksanaan Vaksinasi
Setelah dari desa
wisata Tempuran, Wakil Gubernur meninjau pelaksanaan vaksinasi di ponpes Al
Hikmah Desa Ngadipurwo Kecamatan Blora Kabupaten Blora.
Dalam kesempatan itu
Wagub menyebut bahwa di kabupaten Blora masih level 3, yang artinya
vaksinasinya belum terpenuhi dari kecukupan.
“Dan kita harapkan
vaksinasi ini dilakukan secara serentak. Tapi orang tuanya, juga ibu hamil juga
harus divaksin,” ucap Wagub.
Wagub mengingatkan
bahwa Vaksin AstraZeneca-nya harus dicek, jangan sampai waktu ketika kunjungan
di Kudus, ada vaksin yang kedaluwarsa.
“Itu perlu
diperhatikan. Ini tadi sudah bagus, pondok pesantern sudah divaksin. Dan
alhamdulillah ini vaksin yang kedua,” ucapnya.
Dikatakannya, untuk
di Blora sudah 50 persen, cuma lansianya yang belum tercapai. Sedangkan untuk
Jawa Tengah sudah 60 persen.
“Berarti, memang ada
kabupaten-kabupaten yang lansianya belum tervaksin. Itu biasanya, vaksin lansia
itu transportasinya ke akses Puskesmas dan biasanya masih ada ketakutan. Jadi
memang perlu didata. Saat ini Puskesmas saya minta untuk mendata, lansianya ada
berapa, kita door to door saja,” terang Wagub Jateng.
Dalam kunjungan kerja kali ini, sesuai acara, Wakil Gubernur Jateng juga berkenan menjadi narasumber Webinar Literasi Digital Indonesia Makin Cakap Digital KemenKominfo dengan tema “Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat”. (Endah/KOM)
0 Comments
Post a Comment