INFOKU, BLORA – Beredar di media social,
Surat permintaan persetujuan utang yang ditandangani Bupati Blora, Arief
Rohman,
Dalam surat tersebut,
Arief meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora agar menyetujui
utang sebesar Rp 250 miliar untuk infrastruktur jalan.
Saat konfirmasi wartawan, Arief membenarkan telah meminta persetujuan dewan agar mengabulkan keinginannya tersebut.
"Jadi memang
kita kebutuhan untuk pembangunan infrastruktur jalan ini kan sangat
mendesak," ucap Arief, Rabu (3/11/2021).
Politisi PKB tersebut
mengatakan Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil
(DBH) hingga upaya lobbying dianggap tidak cukup digunakan untuk pembangunan
infrastruktur jalan tersebut.
"Tapi ternyata
belum goal, karena mungkin terbatasnya anggaran pemerintah pusat," kata
dia.
Selain itu, anggaran
sekitar Rp 100 miliar per tahun yang digunakan untuk infrastruktur jalan juga
dianggap kurang maksimal dalam memenuhi keinginan masyarakat.
Ketimbang tiap tahun
dianggarkan sekitar Rp 100 miliar untuk perbaikan jalan yang rusak, Arief
memilih alternatif lain dengan meminjam di muka sekitar Rp 250 miliar selama
masa kepemimpinannya selesai.
"Intinya itu
bagaimana pembangunan yang diecer-ecer setiap tahunnya, kemampuan kita kan
sekitar Rp 100 M, nah ini dimanfaatkan di awal. Jadi sesuai dengan kemampuan
fiskal kita itu dimungkinkan untuk melakukan peminjaman sekitar Rp 250 M,"
terang dia
Arief menilai apabila
peminjaman utang sebanyak Rp 250 miliar tersebut disetujui oleh dewan, maka hal
tersebut akan berdampak positif bagi masyarakat.
"Kalau
infrastrukturnya dibangun di depan kan nanti sektor yang lain kan ikut terkena
dampak dari sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan, investasi.Harapan dari
masyarakat ini kan harus kita wujudkan," jelas dia.
Agar keinginannya
tersebut dapat tercapai, Arief masih menunggu persetujuan dari DPRD Blora serta
Lembaga Keuangan Bank.
"Kemudian pihak
yang akan kita pinjami ada 3 pihak. Mestinya diundang untuk presentasi, mana
yang kira-kira bunganya paling murah, kemudian nanti yang paling menguntungkan
untuk kita," ujar Arief.
Sebagimana diberitakan
bulan maret lalu, atas desakan DPRD, Bupati Blora diminta mengajukan pinjaman
sekitar Rp 500 milyar ke Pemerintah Pusat (https://regional.kompas.com/read/2021/03/18/192554278/terdapat-964-km-jalan-rusak-dprd-minta-bupati-blora-ajukan-pinjaman-rp-500) melalui pinjaman
daerah Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui PT SMI (Sarana Multi
Infrastruktur) yang di bawah koordinasi Kementerian Keuangan.
Pinjaman sebesar itu akan digunakan membangun infrastruktur jalan yang kondisi rusak di Kabupaten Blora sepanjang 964 km dari total ruas jalan mencapai 1.200 km.(Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment