200 Juta Suntikan Untuk Satu Tujuan, Indonesia Akhiri Pandemi


INFOKU, JAKARTA - Tepat 297 hari setelah suntikan vaksin COVID-19 pertama di Indonesia diberikan kepada Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2021, Indonesia telah berhasil menyuntikkan lebih dari 200 juta dosis vaksin COVID-19 kepada masyarakat Indonesia.

Hal ini dapat tercapai berkat kerja sama dan peran aktif lebih dari 270 juta masyarakat.

Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro menyatakan bangga dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mengantar Indonesia mencapai suntikan vaksin COVID-19 ke 200 juta di minggu ini.

“Hari ini, 5 November 2021, per 12.00 WIB, Indonesia sudah mencatat 204.913.735 suntikan dosis yang diberikan kepada lebih dari setengah sasaran vaksinasinya,” terang Reisa, yang juga ditunjuk sebagai Duta Adaptasi Kebiasaan Baru oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 serta Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) sejak Juni 2020.

Jumlah suntikan tersebut terdiri dari 123.824.199 suntikan dosis pertama, 77.687.838 suntikan kedua, serta 1.156.371 suntikan ketiga bagi tenaga kesehatan.

Jumlah ini sudah termasuk suntikan vaksin dari Vaksinasi Gotong-Royong.

“Tentunya, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada upaya kemitraan pemerintah dan swasta, public-private partnership, dalam bentuk Vaksin Gotong-Royong yang sudah mencapai lebih dari 2,2 juta suntikan per hari ini,” ujar Reisa.

Reisa mengingatkan bahwa capaian ini adalah hasil kerja keras seluruh komponen bangsa Indonesia mulai dari mereka yang berada di garis depan perjuangan melawan COVID-19 seperti tenaga kesehatan, TNI, POLRI, Aparatur Sipil Negara.

Juga para ibu rumah tangga dan anak-anak yang menyukseskan Gerakan Belajar, Bekerja, Beribadah di Rumah beberapa waktu yang lalu serta keluar hanya untuk divaksinasi.

“Satu untuk semua, semua untuk satu. Kita semua punya peran yang kita sumbangkan, tanpa terkecuali. Terima kasih untuk semua rakyat Indonesia yang luar biasa,” kata Reisa.

Namun, Reisa mengingatkan perjalanan menuju 100 persen capaian masih panjang.

Untuk memvaksinasi 208.265.720 orang yang masuk dalam kategori sasaran vaksinasi COVID-19 diperlukan setidaknya sekitar 416 juta suntikan.

“Tentunya dengan kemungkinan lebih atau kurang mempertimbangkan ada vaksin yang sekali suntik, yaitu vaksin Janssen, dan ada suntikan booster bagi Nakes,” jelasnya

Reisa mengatakan capaian ini membuat Indonesia berada menjadi salah satu dari lima negara dengan jumlah suntikan tertinggi bersama India, Amerika Serikat, Brazil dan Jepang.

“Sebagai Ketua G20, kita berkontribusi terhadap pencapaian dunia memvaksinasi hampir setengah penduduknya dengan minimal satu dosis, atau sama dengan menyuntikan 7 miliar dosis ke seluruh warga planet bumi.” Ungkapnya.

Reisa yakin sikap saling melindungi, toleransi dan solidaritas adalah kunci pencapaian 200 juta suntikan ini. “Indonesia adalah Kita. Kita adalah Indonesia.

Inilah pemersatu kita yang mengantarkan kita ke hari ini. Di mana semua indikator pengendalian COVID-19 membaik.”

Menurut data Kemenkes RI, program vaksinasi pemerintah sudah mencapai sekitar 40 persen untuk kategori dosis lengkap, dan 60 persen untuk dosis pertama.

“Tekad WHO adalah memvaksinasi, minimal satu dosis, sekurang-kurangnya 40% warga di setiap negara di dunia di akhir tahun ini. Dan 70% di tahun depan.

Indonesia sudah melewati milestone, batas capaian minimal tersebut. Dan dalam arah yang sesuai, on track, menuju ke milestone berikutnya,” papar Reisa.

Oleh karena itu, Reisa meminta kepada seluruh Gubernur dan Walikota, serta segenap masyarakat di pelosok nusantara untuk menyukseskan cakupan 100 persen di semua kelompok.

“Kami yakin perjuangan kita tidak akan berhenti sampai disini. Selama pandemi belum berakhir, vaksinasi harus kita gencarkan. Untuk semua. Tanpa kecuali. Tidak ada yang boleh tertinggal,” tegas Reisa.

Reisa juga mengingatkan selama pandemi belum berakhir dan capaian vaksinasi belum 100 persen, protokol kesehatan harus tetap dilakukan.

“Jangan lengah. Virus SARS COV-2 tetap mengintai. Meski angka kasus aktif dibawah 12 ribu, penambahan kasus per hari dibawah 1000, angka kematian per hari semakin turun dan level PPKM mayoritas kabupaten-kota di Indonesia sudah di level 1 dan level 2, bukan berarti kita berhenti waspada. Lengah sedikit, virusnya siap menyerang kembali. Memanfaatkan keteledoran kita.”

 “Jangan biarkan Ibu Pertiwi berduka lagi. Cegah sebisa mungkin, sekeras mungkin, semaksimal mungkin datangnya gelombang ketiga, kenaikan kasus luar biasa untuk ketiga kalinya. Ayo, kita pasti bisa.” “Caranya? Lewat vaksinasi 100 persen, merata untuk semua. Vaksinasi akan menumbuhkan kekebalan kelompok. Ayo cepat vaksinasi. Ayo bersama akhiri pandemi ini.” pungkas dr Reisa Broto Asmoro. (Mughnii/DARING)



Post a Comment

0 Comments