INFOKU, BLORA – kekecewaan Bupati
Blora, Arief Rohman Nampak saat mengungkapkan penyebab wilayahnya kembali masuk
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 yang sebelumnya
sempat di level 2.
Menurutnya, penyebab kondisi tersebut karena target vaksinasi yang belum mencapai angka 50 persen dari total 715.441 dosis.
"Jadi kita ini
memang dari sisi penyebab ini rata-rata karena vaksin ya, kita vaksinnya belum
mencapai 50 persen. Jadi targetnya harus 50 persen," ucap Arief saat ditemui
Kompas.com di Kantornya, Kemarin.
Dirinya mengaku tak
dapat berbuat banyak terkait status wilayahnya yang kembali masuk level 3.
Sebab, program vaksinasi di daerahnya tergantung ketersediaan dari pemerintah
pusat.
"Sementara
kondisi vaksin ini tergantung dari pemerintah pusat sebenernya, kita kalau ada
vaksinnya dikasih pasti kita genjot dan habiskan," kata dia. Arief merasa
daerahnya sudah siap untuk menyukseskan vaksinasi bagi masyarakat yang belum
disuntik vaksin.
Namun, lagi-lagi,
ketersediaan vaksin menjadi permasalahan yang dihadapinya.
Bahkan, kata Arief,
sejumlah kepala daerah juga merasakan hal serupa terkait kenaikan level akibat
kurangnya pasokan vaksin dari pemerintah pusat.
"Kesiapan daerah
untuk menyukseskan vaksinasi sudah siap, tinggal vaksinnya yang tidak ada,
teman-teman bupati dan kepala daerah yang lain juga merasakan hal yang sama,
dan memang yang prioritas kan kota-kota Solo Raya, ya mereka tercapai
targetnya, ya levelnya turun," ujarnya.
Meski pasokan vaksin
dari pemerintah pusat ke daerahnya kurang maksimal, Arief tetap berusaha
semaksimal mungkin untuk mengirimkan surat ke pihak terkait.
"Kita akan
ajukan surat ke Pak Menteri Kesehatan, nanti tembusan ke Pak Gubernur, Kapolda,
Pangdam, Kadinkes Provinsi untuk vaksinasi ini, jadi kalau kita dikasih jatah
vaksin sesuai dengan target kita ya tentunya nanti levelnya akan kembali ke dua
bahkan ke satu," jelas dia.
Arief Rohman telah
memerintahkan jajarannya untuk melakukan vaksinasi door to door ke desa-desa.
"Nantinya yang
basis di puskesmas, kita akan sebar ke seluruh desa yang ada di kabupaten
Blora, nanti bidan desa kita libatkan dan operatornya dari perangkat desa dan
dari guru-guru SD yang ada di desa masing-masing," ujar dia.
Perlu diketahui,
daerah yang masuk PPKM level 2, syaratnya vaksinasi per harinya harus mencapai
11.000 dosis.
Sementara vaksinasi di Blora setiap harinya hanya mampu sekitar 6.000 dosis vaksin. Sementara itu, program vaksinasi di Blora capaiannya baru mencapai 35 persen.(Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment