INFOKU, BLORA - Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Blora, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapsiagaan menghadapi
musim penghujan tahun 2021/2022 Tingkat Kabupaten Blora, dan Bencana Lainnya, Kamis
(14/10/2021).
Rakor digelar di
ruang Pertemuan Setda Blora, sebagai bentuk antisipasi dampak bencana dan
pengecekan kesiapan menghadapi potensi bencana di puncak musim hujan akhir
tahun 2021 hingga awal 2022,
Dalam kesempatan itu Sekretaris Daerah kabupaten Blora Komang Gede Irawadi, membuka rakor yang diikuti oleh jajaran Forkopimda, seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,camat, perhutani, PLN, serta seluruh stakeholder terkait yang ada di Kabupaten Blora.
Kepala Pelaksana
(Kalak) BPBD Blora, Slamet Widodo, dalam laporannya menyampaikan bahwa
pelaksanaan rakor ini ditujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan sinergi
antar OPD, TNI, Polri, serta seluruh stakeholder dalam penanggulangan bencana.
“Dengan rapat ini
diharapkan bisa meningingkatkan sistem mitigasi bencana dan rencana
penanggulangan bencana. Sehingga kita harus ikut siap siaga,” ucapnya.
Lebih lanjut, Slamet
Widodo menyampaikan bahwa rakor ini juga untuk meningkatkan sistem manajemen
bencana dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapan, dan tanggap darurat
kejadian bencana.
Sekda Blora Komang
Gede Irawadi, menyambut baik adanya pelaksanaan rakor kesiapsiagaan bencana.
Menurutnya,
penanggulangan bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab BPBD saja, namun
seluruh stakeholder terkait baik dari jajaran Pemkab Blora, TNI maupun Polri.
“Mewakili Bapak
Bupati, kami mengapresiasi kegiatan ini, mengingat kita tidak tahu segala
bentuk potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja. Oleh karena itu dalam
kondisi apapun kita harus siap,” kata Sekda.
Sekda menyampaikan
bahwa di bulan-bulan ini juga sudah mulai turun hujan dan ini patut diwaspadai
seperti kejadian banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung.
“Bencana yang harus
diwaspadai di Blora saat musim hujan adalah banjir, tanah longsor dan puting
beliung yang tidak bisa diprediksi itu angin kencang," kata Seka.
Oleh sebab itu diminta semuanya bisa memetakan wilayah mana
saja yang memiliki potensi bencana tersebut.
"Sampaikan
kepada masyarakat agar mereka juga paham cara antisipasi dan penanggulangannya
sehingga bisa menimimalisir korban jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Doa kita
jangan sampai ada bencana,” ungkap Sekda.
Selanjutnya, Sekda
meminta jajaran BPBD dan OPD terkait untuk bisa memetakan daerah mana saja yang
rawan akan bencana sehingga masyarakat bisa siapsiaga penanggulangan bencana.
“Kita dari Pemkab,
bersama TNI dan Polri punya jejaring yang sama kuat hingga desa. Mulai dari
Forkopimdes (Kades, Babinsa, Bhabinkamtibmas), ke Kecamatan ada Forkopimcam,
hingga tingkat Kabupaten ada Forkopimda. Manfaatkan jaringan itu untuk sistem
pelaporan yang cepat dan akurat. sehingga jika ada kejadian bisa cepat
tertangani,” tutur Sekda.
Pj. Pasi Ops Kodim
0721/ Blora Kapten Czi. Sudiro menambahkan, antisipasi dalam penanganan bencana
sangat penting untuk bisa diminimalisir bencana yang terjadi, selain itu
antisipasi bencana lain yang harus dilakukan diantaranya deteksi dini untuk
mengurangi resiko bencana alam, dengan melakukan pembersihan drainase, serta
kerja bakti bisa digalakkan kembali.
"Kami siap
membantu dalam menanggulangi bencana yang ada di blora, tentunya kita juga bisa
bekerjasama dalam mendeteksi bencana yang ada dari tahun tahun
sebelumnya," tambah Pasi Ops .
Hal yang sama Juga
diungkapkan oleh perwakilan PLN dimana pihaknya siap sinergi untuk
penanggulangan bencana yang bisa kapan saja terjadi di wilayah Blora
Sekedar diketahui dalam rentan waktu oktober 2020 hingga September 2021 ini tercatat terjadi sejumlah bencana dengan rincian angin puting beliung sebanyakn 15 kali, banjir 8 kali, dan tanah longsor 9 kali. (Endah)
0 Comments
Post a Comment