INFOKU, BLORA - Sebanyak delapan
sekolah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, batal menggelar pembelajaran tatap
muka (PTM) secara terbatas. Batalnya pelaksanaan PTM dikarenakan adanya puluhan
guru dan karyawan di sekolah terpapar Covid-19.
"Kita sebelum melaksanakan PTM sudah melakukan rapid antigen, dan ternyata ada beberapa guru yang reaktif, sehingga ditingkatkan ke PCR terus hasilnya positif, ya off untuk 8 sekolahan," ucap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Hendi Purnomo kemarin.
Hendi kemudian
memberikan rincian daftar sekolah yang batal melakukan PTM. Kedelapan sekolah
tersebut antara lain, SDN 1 Patalan, SDN 2 Japah, SDN 2 Patalan, SD 1 Bogorejo,
MTs Diponegoro Japah, SMP 1 Kunduran, SMPN 1 Kedungtuban, dan SMKN 1 Jepon.
Selain itu, dirinya
juga memberikan rincian jumlah tenaga pendidikan yang terkonfirmasi positif
Covid-19 di 8 sekolahan tersebut. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di
email kamu.
Dalam rincian
tersebut tertulis jumlah tenaga pendidikan yang terkonfirmasi positif Covid-19
di sekolah dasar sebanyak 14 orang, di sekolah menengah pertama sebanyak 20
orang, dan di tingkat sekolah menengah atas sebanyak 9 orang.
Hendi menjelaskan, semua tenaga pendidikan tersebut saat ini dalam kondisi baik dan masa isolasi mandirinya juga telah selesai. "(Kondisinya) sudah baik, mungkin mulai Senin besok sudah on lagi. Ya kelihatannya masa isomannya sudah selesai," kata Hendi.
Guna mengantisipasi
munculnya klaster Covid-19 di sekolah, seluruh siswa dan tenaga pengajar wajib
menjalani rapid antigen sebelum menggelar PTM.
"Lah ini kan ada random untuk siswa, dan guru-guru tetap rapid antigen semuanya, yang pelaksanaan tatap muka ini untuk tes antigen para guru termasuk siswa-siswi juga di-random semuanya per kecamatan. Tadi SMPN 2 Blora alhamdulillah negatif semua," jelasnya.(Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment