INFOKU, BLORA - Launching Satu
Perangkat Daerah Satu Desa Dampingan, Menuju Desa Unggul dan Berdaya Saing, langsung
oleh Bupati Blora, Arief Rohman Senin (13/9/2021).
Peluncurnan dilakukan bupati di Ruang Pertemuan Bappeda Blora, didampingi Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, Ketua Komisi D DPRD Blora, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Plt. Kepala Bappeda, serta Kepala Dinsos P3A.
Tampak hadir seluruh
organisasi perangkat daerah (OPD), para camat, dan perwakilan akademisi dari
Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Blora.
Bupati Arief, dalam
sambutannya mengajak seluruh OPD se Kabupaten Blora untuk bergerak bersama
menyukseskan program ini. Tujuannya tidak lain untuk mengentaskan kemiskinan
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
“Bismillah, Hari ini
kita launching program Satu Perangkat Daerah, Satu Desa Dampingan, Menuju Desa
Unggul dan Berdaya Saing. Setiap perangkat daerah atau dinas kita minta
melakukan pendampingan desa untuk perbaikan DTKS, penanggulangan kemiskinan,
dan pemberdayaan masyarakat sesuai potensi masing-masing wilayahnya,” ucap
bupati.
Tidak hanya
melibatkan OPD teknis, pihaknya mengaku akan merangkul juga kalangan akademisi
dari perguruan tinggi untuk ikut pendampingan desa di Kabupaten Blora.
“Kita juga akan
libatkan seluruh Perguruan Tinggi yang ada di Blora, seperti STAI Khozinatul
Ulum, STAI Muhammadiyah Blora, STAI Al Muhammad Cepu, dan STTR Cepu. Kemudian
Perguruan Tinggi di luar Blora yang sudah MoU dengan Pemkab juga banyak.
InshaAllah perguruan tinggi juga bersedia membina desa-desa di Kabupaten Blora.
Bahkan MKKS SMK kemarin juga menghubungi saya ingin ikut serta melakukan
pendampingan desa,” terang bupati.
Menurut bupati, saat
ini dampak pandemi membuat angka kemiskinan di Kabupaten Blora sedikit
meningkat menjadi 11,9 persen. Sehingga membutuhkan langkah serius untuk
mengintervensi kondisi tersebut agar kemiskinan bisa segera terurai dan
terentaskan.
“Oleh sebab itu kita
perlu bergerak bersama. Dengan pendampingan OPD bersama Perguruan Tinggi, SMK
hingga kemungkinan nanti kita ajak juga CSR, harapannya desa-desa miskin di
Blora bisa naik kelas. Sebagai tahap awal ini ada 48 desa miskin yang akan kita
sasar dengan program ini. Mari kita bergerak bersama, Sesarengan mBangun Blora
dimulai dari Desa,” tegas bupati.
Selanjutnya, bupati
meminta Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, selaku Ketua Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Blora untuk melanjutkan koordinasi
teknis pelaksanannya.
Sementara itu, Wakil
Bupati Tri Yuli menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu perwujudan
visi-misi dirinya bersama Pak Bupati yakni “Ngopeni Kadang Kekurangan”.
“Di sini kami minta
seluruh OPD melakukan pemetaan (mapping), mendata permasalahan yang ada
sekaligus potensi yang ada di desa untuk nantinya baru kita tentukan bersama
bagaimana langkah intervensinya. Sehingga permasalahan yang ditemukan bisa
diselesaikan, dan potensi yang ada dikembangkan untuk kesejahteraan
masyarakat,” ujar wabup.
Tidak hanya 48 desa saja, ke depan pihaknya ingin program ini berjanjut ke desa-desa lainnya juga. "Lewat program ini kita petakan juga kondisi kemiskinan yang ada di desa untuk memperbaiki DTKS. Mari kita niatkan program ini untuk ibadah membantu masyarakat desa,” tambah wabup.
Wabup juga meminta masing-masing Kepala OPD bisa membuat SK yang berisi tentang tim pendampingan desa. Peluncuran kemudian dilanjutkan dengan pembagian 48 desa miskin yang akan menjadi binaan OPD dan dialog bersama. (Setyorini/KOM)
0 Comments
Post a Comment