Produk Kelor Blora Tembus Pasar Dunia Perlu Dikembangkan

 

INFOKU, BLORA - Anggota Komisi IX DPR RI, Dr.H. Edy Wuryanto,SKp, Mkep, mengunjungi Kabupaten Blora untuk mensosialisasikan memilih obat dan makanan yang aman.

Politikus dari Fraksi PDIP datang ke Blora menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM ) dan PT. Morina Organik Indonesia. 

Sosialisasi obat dan makanan bersama BPOM di Desa Ngawenombo kecamatan Kunduran Blora pada Sabtu ,04/09/2021.

Hadir dalam acara itu Perwakilan BPOM, Dudy direktur PT. MOI, serta para petani dari Randublatung dan Ngawenombo. 

Edy Wuryanto menjelaskan jika masyarakat kini tertarik dengan obat tradisional yang disebut-sebut meningkatkan imun untuk mencegah Covid-19.

“Saat pandemi ini saya kira masyarakat masih terkonsentrasi terhadap obat-obatan tradisional,” katanya

Edy Wuryanto menambahkan PT. Morina Organik Indonesia yang di kembangkan oleh Dudy ini satu inovasi yang sudah mampu menembus pasar global.

 Saat ini dibutuhkan produk Indonesia yang bisa di kelola dengan standar organik Jerman misalnya,akan mendongkrak ekonomi. 

"Hari ini kita ajak petani-petani Randublatung ada 40 petani yang saya berharap nanti di bantu oleh mas Dudy , karena mas Dudy ini kekurangan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan tidak hanya di Indonesia tetapi di luar negeri." Jelasnya.

Dia juga menambahkan kalau orang ke Blora yang dicari adalah Kelor ,keunggulan Blora,ya kelor selain Kayu Jati.

Tentang pasar sangat luar biasa, Jepang, Jerman, Italia,dan semua negara bahkan permintaan bahan bakunya saja ,misalnya tepung morina standar organik yang sudah lolos BPOM itu kan tinggi sekali tidak akan kehilangan pasar.

Karena kalau bicara inovasi orang luar negeri itu mengandalkan herbal banyak, seperti jamu tradisional Indonesia yang tidak mereka miliki.

Dan mereka tahu kelor itu hidup hanya didaerah tropis dengan cuaca panas yang tinggi dan Blora daerah cocok.

Lanjutnya, negara maju paham butuh nutrisi yang asli herbal dan sehat kaya  nutrisi.

Sementara itu perwakilan BPOM Dra.Sandra M.P.Linthin, Apt,M.Kes Perwakilan BPOM mengatakan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Desa Ngawenombo agar masyarakat menjadi konsumen yang cerdas, khususnya dalam mengkonsumsi makanan, obat.

“Termasuk cerdas memilih kosmetik, jamu yang saat ini kami dapatkan diperedaran masih banyak yang produk-produk yang tidak memenuhi ketentuan,” terangnya.

Karena ini lokasinya di MOI yang BPOM juga sudah mengawal mendapingi pelaku usaha Dudy bersama para petani.

BPOM juga memberikan pencerahan kepada petani-petani sehingga mereka juga membudidaya dengan baik.

Hal ini karena tentu pemetikan daun-daun kelor kemudian pengeringanya, harus berstandar untuk dikirim ke Jerman.

“Harapan kami adalah masyarakat bisa menumbuhkan ekonomi kerakyatan. Dan ini sudah ada salah satu perusahaan merangkul petani-petani yang ada disini," tambahnya. (Bayu/Endah)


Post a Comment

0 Comments