Peserta Lelang Pembangunan Pasar Mulyorejo Mengaku Diteror

 

INFOKU, Cepu, BLORA - Proses lelang Pasar Mulyorejo di Desa Mulyorejo, Kecamatan Cepu tahun ini berjalan alot. Saling sanggah antarkontraktor mewarnai proses lelang. Bahkan hingga saat ini belum selesai.  Selain itu, penyanggah juga diteror. Disuruh mundur dan akan diberi imbalan uang.

Plt Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Blora Sunaryo mengatakan, Pasar Mulyorejo tahun ini bakal dibangun total. Nantinya pembangunan akan di pasar bagian tengah. Pagu anggarannya Rp 3,8 miliar. Dengan HPS Rp 3,7 miliar.

”Saat ini lelang belum selesai. Masih ada sanggahan. Kalau Pasar Rakyat Sidomakmur sudah teken kontrak. Tidak ada masalah,” katanya kemarin.

Sunaryo menambahkan, ada 72 peserta lelang. Namun hanya ada enam rekanan yang berani menawar harga. Yakni dari CV Kharisma Jaya Rp 3.215.637.079, CV Fajar Chrisna Rp 3.281.471.073,66, CV Adi Karya Abadi Sejahtera Rp 3.376.801.548, CV Widyatama Rp 3.495.142.076, CV Kurnia Jaya Rp 3.600.000.297, dan CV Berkah Indah Rp 3.668.911.625.

Atik Pudjiati, direktur CV Kurnia Jaya, salah satu kontraktor yang melayangkan sanggahan lelang mengaku, perusahaannya dinyatakan tidak memenuhi persyaratan evaluasi teknis. Dengan alasan, penutup atap UPVC tidak sesuai persyaratan dalam dokumen pemilihan.

”Menurut kami bahwa alasan pokja pemilihan kurang berdasar. Bahwa untuk material penutup atap UPVC sudah memenuhi spesifikasi teknis yang ada di dalam dokumen pemilihan beserta addendum,” kata Atik.

Selain itu, dengan penyebutan dan pengikatan merk Mega Shield Pokja pemilihan secara langsung sudah membatasi kesempatan penyedia barang/jasa untuk berkompetisi secara terbuka dan sehat.

Dokumen yang di keluarkan oleh pokja pemilihan adalah dokumen yang tidak konsisten. Karena antara dokumen yang satu dengan lainnya tidak seragam dan multitafsir.

”Bahwa penetapan pemenang berdasarkan penawaran termahal (penawaran dengan nilai tertinggi dari harga penawaran lainnya, Red). Itu sangat bertolak belakang dengan prinsip layanan pengadaan barang/jasa secara elektronik. Yang berdasarkan prinsip ekonomis, efektif, dan efisien,” tegasnya.

Beberapa hari terakhir, Atik Pudjiati juga mengalami teror dari pihak-pihak yang menyatakan dirinya sebagai calon pemenang. ”Intinya kami disuruh mundur dan akan diberi imbalan uang,” ungkapnya.

Dia tak gentar mendapat teror itu. Karena merasa lelang yang diikutinya sudah sesuai prosedur.

Plt Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Blora Sunaryo mengatakan, Pasar Mulyorejo tahun ini bakal dibangun total. Nantinya pembangunan akan di pasar bagian tengah. Pagu anggarannya Rp 3,8 miliar. Dengan HPS Rp 3,7 miliar.

”Saat ini lelang belum selesai. Masih ada sanggahan. Kalau Pasar Rakyat Sidomakmur sudah teken kontrak. Tidak ada masalah,” jelasnya. (Heru/IST)


Post a Comment

0 Comments