INFOKU, BLORA -
Korban pinjaman fiktif di BKK Blora, Suparjo bersama kuasa hukumnya mengadu ke
Polres Blora.
Dia berharap,
kasusnya ini bisa terbongkar hingga akar-akarnya. Korban sudah mengantongi
pencatut identitasnya untuk kredit fiktif. Yakni MT, perangkat Desa Tamanrejo,
Kecamatan Tunjungan, Blora.
Suparjo mengaku, MT sudah datang menemuinya untuk mencabut laporannya. Sudah minta maaf.
Namun hingga
kemarin namanya masih tercatat memiliki utang. Dari total Rp 7 juta baru
dibayar Rp 2,5 juta. Itupun setelah ada laporan ke kepolisian.
”Saya tahunya ya
waktu ditagih bank. Saya kaget, padahal saya sudah tidak punya utang. Terus
petugas itu cerita yang minjam si dia,” tambahnya.
Suparjo juga sempat
minta fotocopy piutangnya di BKK. Namun tidak diberikan.
Alasannya masalah
tersebut akan diselesaikan antara BKK Ngawen dan BKK Blora.
”Kalau lihat data,
setelah ditagih ini ada pinjaman lagi. Padahal sudah tahu saya yang tidak
memakai,” imbuhnya.
Dia sendiri sudah
bertemu dengan orang yang menggunakan namanya untuk kredit di BKK lora. Namun
berkilah namanya digunakan lagi oleh orang lain.
Eko Mulyono,
pengacara korban mengaku atas kejadian tersebut, akhirnya melaporkan ke polres.
Laporan tidak hanya
kredit fiktif yang melanggar Undang-Undang Perbankan. Tapi juga dugaan
pemalsuan tanda tangan saat akta kredit.
Saat ini, Eko juga
sudah memegang beberapa korban yang lainnya dan alat bukti. Harapannya, pihak
penyidik segera menindaklanjuti kasus tersebut.
”Saya menduga kuat
korbannya banyak dan namanya digunakan untuk kredit fiktif,” tambahnya.
Eko juga menduga
kuat ada permainan orang dalam dan oknum pihak luar yang kerja sama melakukan
pembobolan uang daerah. ”Itu masuk tindak pidana korupsi,” tegasnya.
MT, oknum yang
menggunakan identitas para korban mengaku telah menyalahgunakan data dan
memalsukan tanda tangan warganya.
Tak hanya data
milik Suparjo, tapi ada data warga lain yang disalahgunakan MT. Salah satunya
data korban JM yang digunakan untuk kredit Rp 50 juta.
”Iya saya yang tanda tangan. Tapi uang itu dipinjam orang lain. Dan saya sendiri ditipu tidak bayar,” kilahnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment