INFOKU, BLORA -
Kasus dugaan arisan online fiktif di Kabupaten Blora terus diusut oleh pihak
kepolisian. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blora AKP Setiyanto
mengatakan, total ada sekitar 21 orang yang mengaku sebagai korban dalam arisan
online fiktif tersebut.
"Terkait dengan penanganan kasus arisan online yang kami tangani sampai dengan Tanggal 26 Agustus 2021, kami telah melakukan pemeriksaan terhadap 21 pengadu," ucap Setiyanto saat ditemui wartawan di Kantornya, Kamis (26/8/2021).
Setiyanto
menjelaskan, jumlah kerugian yang dialami korban mencapai Rp 35 juta hingga Rp
35 miliar.
"21 pengadu
yang kami data untuk kerugian sementara sekitar Rp 45,4 miliar. Nah ini bervariatif
terkait dengan kerugian tersebut," katanya.
Polisi telah
mengumpulkan bukti berupa hasil transfer dari para korban ke rekening bank
milik terduga pelaku inisial (N) alias Lala.
Untuk Lala sendiri
masih diburu oleh petugas.
"Untuk
tersangka memang masih kami cari informasi dari para korban termasuk koordinasi
dengan keluarga (Lala) untuk menyampaikan agar yang bersangkutan secepatnya
menyerahkan diri dengan sukarela datang ke Satreskrim Polres Blora untuk kami
dalami terkait sejauh mana kasus arisan online tersebut," jelasnya.
Diberitakan
sebelumnya, sejumlah orang yang merasa tertipu dengan arisan online berkumpul
di salah satu rumah, daerah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Korban yang
mayoritas perempuan tersebut tampak sedang berkeluh kesah atas nasib yang
dialaminya. Bagaimana tidak, uang puluhan juta, ratusan juta bahkan miliaran
rupiah yang mereka transfer ke rekening atas nama N alias Lala tidak ada
kejelasan sama sekali.
Salah satu korban
bernama Yeni mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 2 miliar.
Uang sebanyak itu
dia dapatkan dari sejumlah member yang ikut arisan, untuk selanjutnya
dikirimkan ke rekening atas nama Nilawati dan Suroso.
"Awalnya member cuman lima orang terus disuruh Lala nyari member lainnya sampai 20, per orang kerugiannya mencapai Rp 200 juta, Rp 500 juta, Rp 700 juta. Saya sendiri sekitar Rp 500 juta, total hampir Rp 2 miliar," ucap Yeni (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment