INFOKU, BLORA - Rapat Koordinasi
Penanganan COVID-19 tingkat Jawa Tengah yang diselenggarakan secara virtual dan
dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo diikuti Bupati H. Arief Rohman didampingi Wakil Bupati
Tri Yuli Setyowati, Senin (23/8/2021) di Ruang Pertemuan Setda Blora.
Gubernur mengungkapkan terkait data COVID-19 yang sebelumnya mengalami kendala saat ini sudah mulai diperbaiki.
“Untuk masalah data COVID-19
sudah kita bereskan dan mulai membaik, dan saya banyak mendapatkan komplain.
Ternyata setelah kami kumpulkan ternyata data yang di website Kab/Kota lebih
banyak dibandingkan Provinsi. Saya sudah komunikasi dengan pusat agar tidak ada
lagi data inject,” lanjutnya.
Ganjar menambahkan
data COVID-19 harus segera diselesaikan sampai akhir bulan Agustus 2021 agar
tidak terjadi data yang ter-inject kembali.
“Kami mohon kepada
Bupati/Walikota untuk segera membereskan data sampai tanggal 31 Agustus. Data yang
belum masuk nanti akan dimasukkan ke data akumulasi bukan ke data kasus baru,”
kata Ganjar.
Gubernur juga meminta
agar daerah mengaktifkan call center untuk menerima aduan dari masyarakat,
bahkan pihaknya mendorong agar sampai ke desa.
“Saya juga minta
tolong setiap Kabupaten call centernya dihidupkan. Karena banyak masyarakat
yang membutuhkan bantuan. Setiap tanya BST, vaksin, dan soal hal-hal yang
berkaitan dengan ekonomi tolong direspon,” tambahnya.
Dalam rapat tersebut,
Gubernur menyampaikan bahwa vaksinasi harus tetap di tingkatkan terutama pada
lansia, kelompok rentan, ibu hamil terutama yang memiliki komorbit itu yang
menjadi perhatian utama.
“Ide kita sama untuk
vaksinasi diperuntukan untuk orangtua lansia, dan kita akan melaksanakan vaksin
untuk mereka yang menyandang disabilitas,” ungkap Gubernur.
Sementara itu Sekda
Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo dalam paparannya mengungkapkan bahwa
Kab/Kota yang minggu lalu berada di level 3 menjadi level 4 ada 15 Kab/Kota
termasuk Kabupaten Blora.
“Ada kenaikan ataupun
penurunan level pada Kab/Kota yang ada di Jawa Tengah. Yang turun ke level 3
ada 20 Kab/Kota sedangkan yang semula level 3 naik ke level 4 ada 15 Kab/Kota
termasuk Kab. Blora,” ungkap Prasetyo.
Sekda juga
menambahkan bahwa penambahan kasus baru COVID-19 didominasi pada kluster
keluarga sebesar 98% dan yang kedua kluster perusahaan sebesar 1,3%.
Bupati Arief Rohman
pun mengakui masuknya Blora menjadi level empat karena adanya delay data.
Sedangkan kondisi di lapangan saat ini kasusnya sudah menurun drastis.
"Delay data,
kita minta agar segera diselesaikan. Kita koordinasi kan dengan Kementerian
Kesehatan. Semoga pekan depan kita tidak level 4 lagi," ungkap Bupati.
Turut hadir dalam acara tersebut Forkopimda, Sekda, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda dan Kepala OPD terkait. (Endah/KOM)
0 Comments
Post a Comment