INFOKU, BLORA - Kabar yang dengan
sengaja dilemparkan oleh Anggota DPRD Kabupaten Blora, HM Warsit, menyita
perhatian publik karena bikin gaduh internal insan pers.
Pasalnya, wakil rakyat dari Hanura itu mengabarkan adanya oknum wartawan terima dana ratusan juta rupiah dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di pemerintahan setempat.
Warsit ketika memberikan penjelasan ke
awak media didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora Siswanto. (Foto : IST)
Warsit mulanya
melontarkan statemen tertulis dan menyebarluaskan di grup WhatsApp (WA)
Jaringan Informasi Blora dan Cerita dari Blora beberapa waktu lalu. Dua grup
ini diketahui anggotanya dari berbagai latar belakang, termasuk kalangan
jurnalis dan para anggota dewan.
Enggan Sebut Nama Wartawan
"Saya tidak
menyebutkan nama. Di situ saya menyatakan diduga ada oknum wartawan menerima
100 juta dari OPD," kata Warsit ditemui sejumlah wartawan secara langsung
di DPRD Kabupaten Blora pada Kamis, (12/8/2021).
Menurutnya, DPR punya
hak sebagai penyelidik yang menganut hukum praduga tidak bersalah. Kata dia,
termasuk terkait kabar yang dilemparkannya itu masih diselidiki dahulu sebelum
di ekspose secara lebih.
"Belum bisa di
ekspose terlebih dahulu. Kalau di ekspose kita menganut hukum praduga tak
bersalah, kalau saya ekspose orangnya berarti bukan penyelidikan. DPR itu
adalah penyelidik," katanya ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Segera Panggil OPD
Warsit mengaku yakin
betul terkait adanya oknum wartawan terima uang Rp100 juta dari OPD. Hanya saja,
peruntukan dana tersebut diakuinya masih dalam penyelidikan. Serta baru
menerima kabar dari sepihak.
"Nanti saya akan
panggil OPD nya bersama tim anggaran DPR" ucapnya.
Warsit mengira-ngira
bahwa pemberian uang tersebut tidak mungkin asal begitu saja diberikan oleh
OPD. Kata dia, pastinya ada kegiatan seperti kontrak kerja sama proyek ataupun
yang lainnya.
"Giatnya apa
kita awasi. Karena tugas fungsi DPR ada 3 yaitu melegalkan dalam arti membuat
anggaran, membuat peraturan, dan pengawasan," katanya.
Menurut Warsit,
dengan sengaja dirinya melemparkan kabar tersebut ke grup WA, hanya sebatas
agar dipakai untuk bahan diskusi saja.
Dirinya menyatakan
belum berani mengungkap siapa oknum wartawan yang dimaksud dan bagaimana
peruntukannya dana dari OPD itu. Warsit berkomitmen akan bertanggung jawab
terkait apa yang dikatakannya itu.
"Kalau memang
terbukti itu salah, memang terbukti benar, dan dugaan kami salah, saya akan
limpahkan ke kejaksaan atau kepolisian," katanya.
Warsit meminta kabar
darinya itu jangan diplintir-plintir menuduh wartawan. Sebab, kata dia, belum
terbukti secara gamblang.
"Jangan
diplintir-plintir saya menuduh mereka tidak, belum. Tetapi kalau penyelidikan
saya itu benar, nanti saya limpahkan kepada kejaksaan dan kepolisian. Itulah
yang nanti berhak menunjukkan inisial mereka," terangnya.
Akan Sampaikan Kebenaran
Karena baru
penyelidikan, oknum wartawan yang dimaksudnya ini masih dirahasiakan. Kata
Warsit, apabila nanti seandainya tidak benar, akan disampaikan ketidakbenaran
itu.
"Kalau benar,
nanti akan saya sampaikan kebenaran. Maka ini nanti kami limpahkan, kalau
memang itu benar," ucap Warsit.
Menurutnya, mendapati
laporan adanya oknum wartawan terima dana Rp100 juta sekitar dua mingguan lalu.
Warsit bilang, sudah melaporkan informasi yang diterimanya itu ke pimpinan
dewan yaitu Siswanto.
"Pak Sis, ini
ada demikian monggo. Kalau perlu kita buat pansus karena DPR punya hak
penyelidikan. Secara pansus itulah maksud kami di tingkat penyelidikan, bahkan
bila memang nanti sudah mendekati kebenaran, baru kita limpahkan kejaksaan atau
kepolisian," kata Warsit ketika duduk berdampingan dengan Siswanto.
Dirinya mengulang
bahwa persoalan ini belum digali alias diselidiki. Tetapi, disengaja oleh
Warsit agar anggota grup tahu kabar darinya.
"Saya sampaikan
biar menjadi bahan diskusi yang baik yang sejuk. Maksud saya gitu," ucap
Warsit.
Dia mengulang ucapan
seseorang ketika melaporkan kabar tersebut kepadanya.
"Pak Warsit
kelihatannya ada oknum wartawan yang menerima 100 juta dari OPD, ini kan perlu
diketahui. Mereka mungkin tahunya hanya 100 juta glondongan," kata Warsit.
Bantah “Menghilang”
Disinggung tiba-tiba
menghilang setelah membuat isu adanya oknum wartawan terima uang dari OPD,
Warsit berkilah dirinya ada kewajiban lain yang lebih penting.
"Saya bukan
menghilang. Itu saya jawab, kalau saya jawab terus, aku manusia, aku yo nduwe
anak bojo. Pengen ngekek i mangan, yo pengen ngeloni bojoku," ucapnya.
Warsit mengaku bahwa
dirinya merasa terganggu apabila terus menerus menjawab pertanyaan pihak-pihak
yang penasaran terkait isu yang dilemparkannya itu ke grup WA.
"Itu pertanyaane
kan tidak ada putusnya. Lha mereka tidak punya pekerjaan sampai malam. Lha aq,
nduwe anak nduwe bojo. opo aq g golek pangan piye," katanya.
Lebih lanjut, Warsit
mengaku bahwa dirinya memantau grup WA setelah isu tersebut sengaja dibuat dan
dilemparkannya.
"Jujur saya pantau, tapi sebetulnya ini saya mau keluar. Nggak ada untungnya," pungkasnya.(Endah/IST/LIP6)
0 Comments
Post a Comment