INFOKU, BLORA -
Rapat Koordinasi Lintas Sektoral (Satgas COVID-19 dan Ormas Keagamaan) untuk
menangani lonjakan kasus COVID-19 di gelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati,
kemarin.
Berdasarkan data
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora per 23 Juni 2021, kasus COVID-19 positif
di Kabupaten Blora sebanyak 8.681 kasus. Jumlah hari ini meningkat sebanyak 118
kasus. Sebanyak 70 orang dirawat di Rumah Sakit, dan isolasi mandiri 564 orang.
Bupati Blora, H. Arief Rohman, selaku pimpinan rapat, didampingi Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, dan jajaran Forkopimda, menyerap beberapa permasalahan medis yang dihadapi di lapangan.
Adapun masalah yang
dihadapi oleh Rumah Sakit di Kabupaten Blora adalah terbatasnya ketersediaan
tabung oksigen.
Hal ini diungkapkan
oleh Direktur RSUD Blora, dr. Nugroho Adiwarso. Masalah yang sama juga dihadapi
oleh RSUD Cepu, RS Permata, dan RS PKU Muhammadiyah.
“Sedangkan untuk
ketersediaan tempat tidur, beberapa sudah ditambah. Namun demikian, tambahan
tersebut juga masih dirasa kurang karena lonjakan jumlah pasien,” terang
Direktur RSUD Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG.
Sementara Kepala
Kemenag Blora, Suhadi yang juga hadir dalam rapat ini mengungkapkan kendala
dalam penanganan pandemi COVID-19 adalah banyaknya masyarakat yang tidak
percaya bahwa virus ini benar-benar ada.
Maka dari itu, dia
berharap seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama tidak bosan untuk terus
mengedukasi masyarakat agar sadar akan bahaya Covid-19.
Menanggapi hal
tersebut, Bupati Arief Rohman meminta agar OPD terkait, tokoh agama, dan tokoh
masyarakat terus memberikan pemahaman yang baik agar masyarakat tidak
menganggap enteng Covid-19.
"Saya minta
kepada semua yang hadir di sini untuk terus memberikan informasi yang akurat,
dan edukatif kepada masyarakat tentang Covid-19. Manfaatkan semua saluran
komunikasi termasuk media sosial," ujar Bupati Arief.
Pihaknya juga
meminta pihak RS untuk terus mengupdate kebutuhan oksigen setiap hari agar bisa
segera ditindaklanjuti untuk pembelian. Hal ini nampaknya juga dialami daerah
lain seperti Rembang, Pati dan lainnya.
Sehingga sempat
dibahas Gubernur dengan beberapa perusahaan distributor oksigen pekan lalu.
Untuk menghadapi
lonjakan kasus di Kabupaten Blora, Arief Rohman juga menekankan beberapa hal lainnya,
yaitu, pengoptimalan dalam mendukung penanganan COVID-19.
Meningkatkan peran
serta organisasi masyarakat dan organisasi keagamaan untuk mendukung penanganan
kasus.
Berikutnya
membentuk relawan di bawah koordinasi MUI Kabupaten Blora. Relawan ini harus
terorganisir dan siap membantu Pemerintah dalam penanganan COVID-19 di
Kabupaten Blora.
“Salah satu tugas
relawan ini nantinya adalah membantu pemulasaran jenazah. Nanti tugas teknis
lainnya akan dikoordinasikan dengan BPBD,” terang Arief.
Dengan semangat
sesarengan ini, antara Pemerintah dan organisasi keagamaan, kita berharap
pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.
"Tolong kita dibantu untuk terus mengampanyekan protokol kesehatan 5M dan mendukung upaya 3T untuk deteksi dini,” kata Bupati.(Endah)
0 Comments
Post a Comment