INFOKU, BLORA - melakukan Koordinasi
Persiapan Pembuatan Geoheritage dan Geopark Nasional Kabupaten Blora dipimpin Bupati
H. Arief Rohman yang menggandeng
Fakultas Teknologi Mineral (FTM) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran
Yogyakarta, Sabtu (12/6/2021), di Ruang Rapat FTM UPN Veteran Yogyakarta.
Pada kesempatan tersebut Bupati memaparkan potensi-potensi geopark di Kabupaten Blora yang disambung dengan diskusi bersama Ketua Tim Penyusunan Geoheritage dan Geopark, Dr. Ir. Jatmika Setiawan, MT, Dekan FTM UPN Veteran Yogyakarta, Dr. Ir. Sutarto, MT, dan Ketua Pusat Study Geoheritage dan Geopark UPN Veteran Yogyakarta, Dr. Ir. C Prasetyadi, M.Sc.
Arief
Rohman mengungkapkan, Blora memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi
Geoheritage maupun Geopark Nasional, maka kemudian dibutuhkan dukungan dan
sinergi dari berbagai pihak untuk mewujudkannya.
"Siang
ini saya berada di UPN Yogyakarta kita sedang melakukan pembicaraan, penjajakan
untuk kerjasama antara Blora dengan UPN untuk menyusun rencana Geoheritage dan
Geopark Nasional yang ada di Blora" papar Bupati.
Termasuk,
dengan bekerjasama menggandeng FTM UPN Veteran Yogyakarta.
"Blora
ini punya potensi untuk itu, ibaratnya bahannya bagus, tapi selama ini belum
diolah, belum 'dijahit'. Kita minta UPN Jogja untuk menjadi penjahitnya untuk
mewujudkan itu" lanjutnya.
Menanggapi
hal tersebut, Ketua Tim Penyusunan Geoheritage, Dr. Ir. Jatmika Setiawan, MT
menyatakan kesiapannya untuk membantu mewujudkan impian Blora itu.
"Kami
tim khusus untuk Geoheritage dan Geopark Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta,
kami siap membantu mewujudkan Geoheritage Blora dan juga Geopark Nasional
Kabupaten Blora, syukur nanti bisa internasional, kami siap mendampingi,"
ucapnya.
Menurutnya,
Kabupaten Blora memiliki keunikan tersendiri untuk pengembangan Geoheritage
maupun Geopark nasional, pasalnya di Blora terdapat petroleum system yang
nantinya dapat diunggulkan.
“Selama
ini geoheritage, geopark nasional dan internasional itu adalah geopark yang
berbau pegunungan, kemudian lantai samudra, tetapi untuk yang petroleum system,
kawasan bentang alam sistem petroleum itu belum ada, baik di indonesia maupun
di dunia,” papar Jatmika.
Sehingga
nanti kalau Blora itu menjadi geopark nasional yang namanya petroleum system,
maka itu akan menjadi satu-satunya geopark yang berupa sistem minyak bumi. Itu
akan menjadi unggulan, apalagi tadi ada fosil-fosil yang berkelas
internasional.
"Semoga
juga akan mendukung menjadi geopark nasional dan juga berkelas
internasional," harapnya.
Hal senada turut diungkapkan oleh Dr. Ir. C Prasetyadi, M.Sc, terkait keunikan potensi yang ada di Blora.
“Kelebihan
dari Blora itu dia mempunyai keunikan sebagai wilayah yang menghasilkan migas,
sehingga mempunyai sistem yang menghasilkan migas itu nanti yang akan kita
kemas menjadi geopark yang unik,” ujar Prasetyadi.
Sementara
itu, Dekan FTM UPN Veteran Yogyakarta menyatakan kesiapannya mendukung upaya
Pemkab Blora dalam mewujudkan Geoheritage dan Geopark Kabupaten Blora
“InsyaAllah
apa yang nanti diinginkan Pak Bupati bahwa Blora itu dikatakan punya potensi
dikembangkan menjadi geopark, InsyAllah kita siap untuk membantu,” ungkapnya.
Selanjutnya,
Jatmika menuturkan, usai dilangsungkan koordinasi kali ini nantinya dilanjutkan
dengan Focus Group Discussion (FGD) guna mengawali studi.
"Nanti setelah ini akan FGD, FGD nya kita anggap sebagai kick off meeting tim kami untuk awal studi. Kemudian di tahun ini semoga kami sudah bisa mengemas Geoheritage Blora dulu untuk kita ajukan penilaiannya ke Menteri ESDM" ucapnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinporabudpar Kab. Blora, Perwakilan Bappeda Kab. Blora. (Setyorini/KOM)
0 Comments
Post a Comment