INFOKU, BLORA - Yang dibutuhkan
untuk melawan pandemi ini bukan uang, bukan senjata canggih, bukan obat hebat,
tetapi kebersamaan yang kokoh. Layaknya
sebuah tim dalam outbond, kebersamaan, kekompakan lah yang membuat tim tersebut
menang.
Hal itu disampaikan oleh dokter Galih Puspitasari, salah seorang tenaga kesehatan RSUD dr. R. Soetijono Blora. Tahun lalu dirinya positif Covid-19 sehingga harus menjalani perawatan dan isolasi sebelum alhirnya dinyatakan sembuh sehingga sudah kembali beraktivitas.
“Perlu kekompakan
dalam melawan pandemi ini, kekompakan dalam hal mematuhi protokol
kesehatan. Memakai masker, mencuci
tangan dengan sabun, menghindari kerumunan.
Karena virus menempel dalam tubuh kita tidak mengenal waktu, tidak
mengenal siapa yang ditempeli,” jelasnya.
Menurutnya, virus
mudah menempel, apabila di kerumunan, ruangan tertutup dan pada orang yng tidak
bermasker, penyebaran ke saluran pernafasan akan lebih mudah.
“Covid akan lebih mudah bergejala pada orang yang daya tahan tubuhnya lemah, mempunyai komorbid, usia tua. Sedangkan yang tidak mempunyai hal-hal tersebut, sebagian besar individu tidak akan bergejala namun mampu menularkan, atau yang disebut carier,” ungkapnya.
Ia menyebut, mudik,
dihiasi dengan acara "berkerumun", mulai dari antri tiket,
berdesak-desakan, bermacet-macetan.
“Kita tidak pernah
tau siapa yang membawa virus, meski dia tidak bergejala. Kita tidak pernah tau,
kalau kita membawa virus, yang nantinya bila berkunjung ke rumah orrang tua
akan mampu dengan mudah menularkan virus tersebut ke orang tua kita dan saudara-saudara kita yang rentan,” paparnya Atau sebaliknya, kita
tidak pernah tau, bahwa orang yang kita kunjungi, selama mudik, baik selama di
perjalanan maupun di kampung halaman, adalah yang membawa virus, utk disebarkan
ke kita yang kondisi imunnya sedang lemah (efek kecapekan saat mudik atau
mungkin kita sudah berkomorbid). “Itulah sebabnya,
lebaran akan tetap asyik tanpa mudik, hingga pandemi ini selesai. Tak ada
rotan, akarpun jadi, isilah hari lebaran dengan kegiatan yang lebih indah, dan
bermanfaat, dan gantilah silaturahmi melalui virtual,” tutup dokter Galih. (Endah/TGH)
0 Comments
Post a Comment