INFOKU, JAKARTA –
Laporan 31 April 2021 menunjukkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
telah terealisasi sebesar, Rp155,6 triliun atau sebesar 22,3% dari pagu
Rp699,43 triliun. Penyerapan PEN ini dinilai mampu memperbaiki ekonomi yang
melemah akibat pandemi.
Kunta Wibawa, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu RI, menyatakan, “Indikator-indikator makro ekonomi menunjukkan bahwa sudah ada pemulihan, kita menyadari bahwa stimulus yang kita gelontorkan itu memang mengenai sasaran,” terangnya.
Pemerintah tidak
hanya menggelontorkan dana dukungan dari sisi permintaan masyarakat tapi juga
membuka keran permintaan termasuk mendukung pembiayaan bagi UMKM.
“Dari sisi
pembiayaan UMKM, pemerintah memberikan stimulus subsidi bunga kredit, dengan
begitu mereka bisa berusaha kembali, arus kasnya tidak terganggu, kita juga
mendorong dari sisi permintaan supaya masyarakat belanja,” terang Kunta Wibawa,
Dengan target
seperti itu menunjukkan stimulus program PEN sudah sesuai dan mencapai
targetnya. Hal inilah yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju ke 0%
dari posisi minus.Pemerintah berharap pada kuartal 2 2021 nanti, pertumbuhan
ekonomi akan jauh lebih baik.
“Memang, pekerjaan
rumah kita nanti di kuartal 2, kita juga terus akan mendorong percepatan dari
belanja dan belanja ini tidak hanya belanja PEN, tapi belanja dari
Kementerian/Lembaga,” jelas Kunta Wibawa lebih lanjut.
Pernyataan Kunta
Wibawa ini didukung juga oleh Piter Abdullah, Research Director CORE Indonesia,
“Kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, tahun ini pencapaian dalam hal
penyerapan anggaran PEN jauh lebih baik. Memang Pemerintah sudah sejak awal
pandemi, memang fokus sekali dengan realisasi-realisasi anggaran PEN,” ujarnya.
Piter juga
mengatakan Pemerintah berupaya meningkatkan konsumsi. Terlebih lagi bukan hanya
stimulus dalam bentuk bantuan sosial, ada juga stimulus pelonggaran PPnBM,
stimulus PPN, itu adalah upaya meningkatkan demand, mendorong kelompok
masyarakat kelas menengah atas untuk berbelanja, “Masyarakat kelas menengah
atas sudah kembali berbelanja. Selama ini mereka simpan di perbankan,” jelas
Piter.
Pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 diperkiraan oleh Kunta Wibawa akan meningkat sekitar 4,5% – 5,3%, “Peningkatan 7% diperkirakan akan terjadi pada kuartal 2 2021. Kita melihat indikator-indikator yang menunjukkan bahwa pemulihan itu terjadi dan kita konsisten untuk terus mendukung pemulihan ekonomi,” jelas Kunta Wibawa.
“Pemulihan ekonomi juga harus didukung terutama dari
sisi pengendalian COVID-19. Masyarakat dihimbau untuk menjaga protokol
kesehatan,” tambah Kunta Wibawa.(Mughnii/ist/Daring)
0 Comments
Post a Comment