INFOKU, BLORA -
H. Arief Rohman, mengikuti diskusi membahas pelaksanaan kegiatan tangkap simpan
karbon atau CCUS (Carbon Capture Utilization and Storage) melalui zoom meeting
bersama dengan Tim dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Pertamina,
Jumat petang (21/5/2021) dari Ruang Rapat Bupati.
Diskusi dilakukan
dengan Kepala Pusat Pemanfaatan Karbondioksida dan Gas Luar, Prof. Djoko
Santoso, Direktur eksekutif dari National Center of Excellence CCS dan CCUS,
Prof. Wawan Gunawan, perwakilan dari ITB maupun Universitas Pertamina.
Prof Djoko Santoso,
mengungkapkan bahwa rencananya project tersebut akan dilakukan di wilayah
Lapangan Blok Gundih, Kabupaten Blora.
“Di area Bapak Bupati ini, Gundih sendiri kira-kira menghasilkan 800 ton per hari. Oleh karena itu, di Gundih ini dalam program kita, kira-kira sekitar 3 juta ton dalam sepuluh tahun” ungkap Prof Djoko.
“Kalau dahulu kita
menyimpan karbondioksida saja, sekarang ini akan dimanfaatkan. Memanfaaatkan
karbondioksida baik di dalam industri migas maupun industri lainnya”
sambungnya.
Prof Djoko
berharap, dengan adanya pemanfaatan tersebut dapat memberikan nilai tambah.
Sementara itu Prof
Wawan mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut disamping untuk mengurangi emisi
karbon, juga sekaligus untuk memberikan nilai tambah bagi daerah.
Sebelumnya rencana
tangkap simpan karbon akan dilakukan di Jepon, Blora namun setelah pertimbangan
riset oleh para ahli akhirnya diambil keputusan untuk dilakukan di Gundih.
“Tujuan kegiatan
itu untuk nilai tambah Kabupataen Blora, Pertamina dan pemerintah pusat, dan
akhirnya saat itu dipindahkan di lapangan Gundih
Kemudian sekarang
bergeraklah karna selain untuk mengurangi emisi karbon untuk mitigasi perubahan
iklim, tetapi juga dengan dipindahkan di Lapangan Gundih diharapkan bisa
meningkatkan produksi gas di lapangan gundih,” jelas Prof Wawan.
Dikatakannya, akan
ada penambahan nilai tambah dengan cara tersebut.
“Jadi yang semula
itu msalnya x, itu akan ada nilai tambah, angka bisa secara kasar penambahannya
dalam Juta US Dollar sekitar 120 juta, saya rasa itu sesuatu yang sangat
signifikan” ungkapnya.
Prof Wawan
menyebutkan bahwa saat ini tim sudah mulai melakukan persiapan. Rencananya di
akhir tahun 2023 seluruh infrastruktur sudah terpasang dan dapat digunakan.
“Saat ini kita
sudah mulai bekerja di tahun 2021 ITB, Pertamina dan Pemerintah Jepang,
mudah-mudahan kalau semua lancar, pertengahan tahun depan itu proses lelang
untuk pengadaan infrastruktur dalam proses injeksi sudah
dimulai,"paparnya.
“Harapannya nanti
pada akhir tahun 2023 semua infrastruktur sudah terpasang, sehingga akan ada
investasi infrastruktur nilainya sekitar 35 atau 40 Juta US Dollar disitu,”
lanjut Prof Wawan.
Jika berjalan
lancar, jelas Prof Wawan, pada tahun 2024 injeksi CO2 sudah bisa dimulai.
Sehingga Kabupaten Blora akan tercatat menjadi yang pertama di Indonesia untuk
enhanced gas recovery.
Bupati Arief Rohman
menyambut baik rencana project tersebut dan siap untuk mendukung kelancarannya.
Ia juga berharap agar dengan adanya kegiatan CCUS dapat memberi manfaat bagi
Blora.
“Kami sampaikan
terimakasih prof, kami sangat merespon dengan baik kita, full team siap untuk
mensukseskan dan mendukung program iuni semoga sukses bisa terealisasi bisa
menjadi percontohan dan bisa bermanfaat,” harap Arief.
Terlebih, Blora
masih memiliki berbagai permasalahan seperti kemiskinan, infrastruktur yang
rusak dan sebagainya. Sehingga dengan kerjasama tersebut dapat membantu
pembangunan Blora.
“Intinya kita ingin
ini bermanfaat bagaimana kedepan program yang kita rancang dulu bisa
menghasilkan dan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Arief menuturkan
bahwa, Pemkab Blora berpandangan bahwa proyek CCUS ini sangatlah penting,
karena akan meningkatkan kualitas lingkungan hidup, sekaligus mendorong
pembangunan Blora.
“Kita siap
mendukung project ini dan penyerapan tenaga kerja dari konten lokal yang ada
dan pemanfaatan potensi yang ada, kita akan mendukung termasuk infrastruktur
pendukung. Lingkungan sosial, juga kita akan bekerja sama dengan pemerintah
desa setempat, bagaimana anak muda disana yang belum punya pekerjaan bisa kita
optimalkan untuk mendukung project ini, kita akan kolaborasi dari berbagai
seluruh stakeholder,” papar Bupati Blora ke 28 ini.
Hadir pada kesempatan tersebut, Sekda Kabupaten Blora, Asisten II Sekda, Perwakilan PT. Pertamina EP Cepu, Plt. Kepala Bappeda dan kabid, Kepala Disperinaker, Kepala DLH Kab. Blora, Staf Khusus, Direktur BPE. (Setyorini/KOM)
0 Comments
Post a Comment