INFOKU, BLORA -
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora Ainia Shalichah Arief Rohman, melakukan kunjungan ke
Rumah Artefak di kompleks GOR Mustika,” Sabtu (22/05/2021)
Dengan menerapkan prokes Covid-19 dan mengenakan masker, Ainia Shalichah yang sekaligus istri Bupati Blora nampak begitu antusias dan apresiatif dalam mendengarkan penjelasan dari petugas rumah artefak.
Bunda Ain ( sapaan
akrabnya), menyampaikan Dirinya baru pertama kalinya berkunjung ke rumah
artefak, dan mengaku baru mengetahui keberadaan tempat penyimpanan benda cagar
budaya milik Pemkab Blora tersebut,” ucapnya.
Dari kunjungannya
tersebut, ia juga jadi tahu bahwa benda-benda cagar budaya yang dirawat di
Rumah Artefak adalah sumbangsih atau hibah dari masyarakat yang peduli akan
cagar budaya, dan hasil-hasil riset BPSMP Sangiran di Kabupaten Blora.
”Kedepannya kita
berharap agar ada perhatian dalam bentuk penganggaran yang proporsional, yang
sangat diperlukan dalam perawatan koleksi museum milik pemkab ini,” terangnya
Menurutnya, Animo
warga Blora untuk berkunjung ke Rumah Artefak bisa terbilang sangat bagus, Hal
ini bisa dilihat dari data kunjungan yang meningkat setiap harinya.
Selain itu Rumah
Artefak tersebut bisa menjadi sarana edukasi dan pusat informasi cagar budaya
khususnya bagi pelajar di Kabupaten Blora dan masyarakat secara luas,”
tandasnya
“Semoga segera
terwujud museum sebagai sarana edukasi dan pusat informasi cagar budaya Blora.
Agar tercapai pelestarian dan pemanfaatan cagar budaya sesuai amanah UU No 11
tahun 2010 Tentang Cagar Budaya dan UU No 5 tahun 2017 Tentang Pemajuan
Kebudayaan. Apalagi saat ini Kabupaten Blora juga sudah memiliki perda tentang
cagar budaya,” tambahnya
Di rumah artefak ini tersimpan sekitar 200 (Dua Ratus) benda cagar budaya dari 4 (Empat) peradaban, mulai masa Prasejarah, masa Klasik Hindu Budha, masa Islam hingga masa Kolonial, yang sehari hari dijaga dan dirawat oleh seorang petugas dari Dinas terkait.
“Selain sebagai
tempat penyimpanan artefak, rumah artefak juga melaksanakan kegiatan perawatan
dan konservasi benda cagar budaya, yang ditangani oleh para staf seksi sejarah
kepurbakalaan, yang telah mendapatkan pelatihan di BPSMP (Balai Pelestarian
Situs Manusia Purba) di Sangiran , BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya)
Provinsi Jawa Tengah, dan lain – lain.
Ratusan benda cagar
budaya di rumah artefak ini sebagian besar berasal dari hibah oleh masyarakat
yang tergabung dalam komunitas FPSBB (Forum Peduli Sejarah Budaya Blora),
dari hasil riset oleh BPSMP Sangiran di Blora, serta beberapa koleksi pemkab
yang berasal dari temuan masyarakat yang diapresiasi dalam bentuk ganti untung.
Koleksi rumah artefak
berupa fosil – fosil dari Kepala Banteng, Kepala Kerbau, Gading Gajah Purba,
Peralatan Manusia Purba, Perhiasan Bekal Kubur Kalang, Arca – arca dari masa
Klasik, Peralatan dan berbagai Senjata dari masa Islam serta Kolonial, terus
bertambah karena makin kuatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
pelestarian cagar budaya untuk anak cucu kita.
Terbuka Untuk Umum Kegiatan konservasi serta perawatan di rumah artefak berjalan terbuka dan masyarakat yang tertarik bisa belajar bersama, bagaimana menangani benda cagar budaya sesuai standart perawatan yang benar.(Setyorini)
0 Comments
Post a Comment