INFOKU, BLORA -
Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati mengikuti Rapat Koordinasi Tindak Lanjut
Pengusulan Bendung Gerak Karangnongko sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN),
di Gedung Pemkab Bojonegoro, Jumat (9/4/2021).
Rapat dipimpin oleh
Bupati Bojonegoro Hj Anna Mu'awanah dengan dihadiri Tim Komite Percepatan
Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
Menyikapi hal tersebut, Wabup Tri Yuli mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Blora pada dasarnya siap mendukung upaya pembangunan Bendung Gerak Karangnongko. Termasuk mendukung agar bendung tersebut bisa dimasukan menjadi PSN.
Pada intinya kami
dari Pemkab Blora siap mendukung adanya rencana pembangunan Bendung Gerak
Karangnongko ini, juga mendukung upaya yang dilakukan untuk bisa menjadi PSN.
"Kami akan
terus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar dapat terlaksana dengan baik
mulai dari proses perencanaan hingga pembangunan," ungkapnya.
Termasuk juga
memikirkan secara matang kaitannya dengan pemanfaatan Bendung ini kedepannya
serta relokasi penduduk yang terdampak nanti bagaimana agar dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
Dikatakannya,
dengan adanya Bendung Gerak Karangnongko ini diharapkan dapat memberikan
manfaat pada masyarakat, utamanya dalam penyediaan air baku dan air untuk
irigasi.
Selain itu nantinya
dapat turut dikembangkan pada sektor pariwisata dan upaya-upaya peningkatan
ekonomi masyarakat Blora.
Koordinasi terus
dilakukan dengan berbagai pihak terkait dari Kementerian PUPR, BBWS Bengawan
Solo, Perhutani, pihak pemerintah daerah dan sebagainya.
Setelah melakukan
rapat pembahasan, agenda dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke lokasi
pembangunan Bendung Gerak Karangnongko yang berada di perbatasan Kecamatan
Margomulyo Bojonegoro dengan Kecamatan Kradenan Blora.
Dilansir dari laman
resmi BBWS Bengawan Solo, nantinya Bendung Gerak Karangnongko akan dibangun
pada Sungai Bengawan Solo.
Lokasi pembangunan
terletak di perbatasan Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro,
Jawa Timur dan Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa
Tengah.
Bendung ini
nantinya akan memiliki daerah tangkapan seluas 10,03 Km2 dan daya tampung
efektif sebesar 59,1 juta m3.
Adanya bendung
tersebut diharapkan bisa memberikan pasokan Daerah Irigasi (DI) Karangnongko kanan
(Kabupaten Bojonegoro) seluas 5.203 Ha dan D.I. Karangnongko kiri (Kabupaten
Blora) seluas 1.747 Ha.
Hadir dalam rapat
tersebut Wakil Bupati Tuban, Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR RI,
Sekda Bojonegoro beserta jajarannya, BBWS Bengawan Solo, Adm Perhutani
Padangan, Randublatung, dan Ngawi.
Turut mendampingi dalam rapat tersebut turut didampingi oleh Kepala Bappeda Kabupaten Blora, Kepala DPU PR, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, beserta jajarannya. (Setyprini/TGH)
0 Comments
Post a Comment