INFOKU, BLORA -
Untuk pertama kalinya, Sabtu (27/3/2021), Bupati H. Arief Rohman, S.IP, M. Si
dan Wabup Tri Yuli Setyowati, ST, MM melaksanakan acara Ngobrol Bareng Bupati
secara terbuka secara luring terbatas maupun daring melalui kanal Youtube
Prokompim Blora dan Dinkominfo Blora.
Yang mana pada edisi ini mengambil tema “Sesarengan Cegah Stunting” kerjasama dengan Dinas Kesehatan, dan mengundang narasumber utama dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Acara diawali
dengan doa dan penandatangan komitmen bersama pencegahan stunting oleh Bupati,
Wakil Bupati, Ketua TP. PKK Kab. Blora dilanjutkan oleh seluruh jajaran
Forkopimda, Kepala OPD serta Camat Seluruh Kab. Blora.
Dalam laporan
penyelenggaraannya, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Blora, Edy Widayat,S.Pd,
M.Kes, MH menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid.
"Pelaksanaan
kegiatan ini secara hybrid, diikuti langsung (luring) oleh Kepala OPD dan Camat
dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di Pendopo ini, dan diikuti
secara daring oleh Kepala Puskesmas dan TP.PKK Kecamatan seluruh Kab. Blora
serta desa lokus stunting,"lapor Edy Widayat.
Lebih lanjut
disampaikan Plt. Kadinkes bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mencapai
kesepakatan bersama penanganan stunting oleh seluruh stakeholder Pemkab. Blora.
Sementara itu,
Ketua TP PKK Kabupaten Blora, Hj. Ainia Shalichah, SH, M.Pd.AUD, M.Pd.BI dalam
paparannya menyampaikan bahwa TP. PKK mempunyai peran yang sangat besar dalam
penanganan stunting di Kabupaten Blora.
"Minta ijin
bapak, untuk mohon arahan dan bimbingannya agar TP PKK dapat mengambil peran
maksimal dalam penanganan stunting. Peran TP PKK dalam usaha penanganan
stunting ini sangat besar, tidak bisa diremehkan,"harap Ketua TP PKK.
Selanjutnya, Bunda
Ain sapaan akrab Ketua TP PKK Kab. Blora menyampaikan inovasi program terobosan
yang diiniasi oleh beliau yaitu Dawis Penting.
"Dawis Penting yaitu inovasi yang kami kembangkan, Dasa Wisma Pendamping Stunting, selain Posyandu, kegiatan ini mendorong kader TP PKK menjadi agen perubahan yang berperan mendorong peningkatan kualitas hidup individu, keluarga dan masyarakat. Kami meminta agar masing-masing desa bisa menganggarkan anggaran APBDes nya untuk program penanggulangan stunting," kata Bunda Ain.
Adapun Narasumber
utama acara ini, Dakhlan Choeron, SKM, MKM, dari Direktorat Gizi Masyarakat,
Kementerian Kesehatan RI dalam paparannya mengapresiasi adanya acara Ngobrol
Bareng Bupati yang fokus untuk tema stunting ini.
Menurutnya,
stunting ini tidak hanya menjadi urusan Dinas Kesehatan semata. Namun semua
stakeholder mempunyai tugas untuk bersama-sama mencegah dan menanggulanginya.
Ini masalah lintas sectoral yang harus digarap bersama-sama.
“Oleh karena itu,
kami mengapresiasi keseriusan Bapak Bupati dan jajarannya yang telah mengadakan
acara ini. Agar kita semua sadar bahwa penanggulangan stunting dan
pencegahannya sangat penting untuk keselamatan generasi penerus bangsa. Perlu
kerja keras dan sinkronisasi data dari seluruh jajaran untuk penurunan angka
stunting ini,” ucap Dakhlan.
"Pak Lurah,
Pak Kades harus tahu setiap ditanya oleh Pak Bupati tentang data-data stunting
dan harus bisa menjawab. Saya titip pesan betul-betul terkait data stunting.
Ayo kita kawal rame-rame agar tidak menambah angka stunting,” kata Dakhlan.
Lebih lanjut
disampaikan bahwa peningkatan kualitas dan pemanfaatan data diperlukan untuk
mempersempit perbedaan antara data survei dan data rutin.
"Sebagaimana
kita ketahui bersama, bulan April nanti akan ada program pendataan keluarga,
ini sangat luar biasa. Dinas Sosial, Dindalduk KB dan Dinkes harus senantiasa
bersinergi untuk memaksimalkan data dan mensinkronkan data untuk mendapatkan
data yang berkualitas untuk menurunkan angka stunting. Karena dinas-dinas ini
berkaitan satu sama lain," pesan Dakhlan.
"Terakhir saya
titip betul kepada seluruh Camat, Lurah, Kades serta TP PKK untuk mengeroyok PR
kita bersama menangani stunting. Jangan ada penambahan lagi. Dan semoga sesuai
dengan data yang sudah masuk tentang 8 Aksi Konvergensi Tahun 2020, Kab. Blora
dapat mempertahankan predikat terbaiknya,"pungkas Dakhlan.
Sementara itu,
Bupati H. Arief Rohman, S.IP. M.Si, dalam sambutannya berpesan untuk generasi
muda yang dalam kegiatan ini diwakili oleh Duta Genre agar bisa berperan aktif
dalam penanganan stunting.
"Duta Genre
sebagai generasi milenial. Anak muda milenial diharapkan berperan aktif
membantu penanganan stunting. Kita ingin kedepan Blora bisa zero new stunting,
jangan sampai ada lagi kasus-kasus baru tentang stunting," kata Mas Arief
sapaan akrab Bupati.
"Dengan dampak
pandemi yang sudah setahun menimpa negara kita menyebabkan terhentinya beberapa
pelaksanaan kegiatan,seperti Posyandu dan lain sebagainya, yang ditargetkan
pada tahun 2020 tidak tercapai sehingga untuk tahun 2021 perlu penyesuaian
target dan penajaman fokus kegiatan," pungkas Bupati.
Acara dilanjutkan
dengan tanya jawab, baik dengan peserta yang berada di lokasi acara maupun yang
mengikuti secara daring.
Hadir dalam acara
ini jajaran Forkopimda, Kepala BPS, Kepala OPD dan Camat Seluruh Kab. Blora,
Tokoh Masyarakat serta jajaran Dinas Kesehatan Kab. Blora. Acara juga diikuti
secara daring dari masing-masing Kecamatan, Puskesmas, dan Desa. (Endah/KOM)
0 Comments
Post a Comment