Rapat Sosialisasi Bendung Gerak Karangnongko Langsung Kendali Wabup Etik

 

INFOKU. BLORA - Rapat sosialisasi teknis Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko, yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati, mewakili Bupati Arief, digelar di Gedung Pertemuan Bappeda Blora, pada hari ini Jumat (5/3/2021).

"Saya mewakili Pak Bupati untuk mengikuti rapat sosialisasi pembangunan bendung gerak karangnongko ini, yang sempat mandek dari perencanaannya empat tahun lalu, dan kami meminta agar Proyek Strategis Nasional ini bisa bermanfaat sebesar - besarnya untuk pembangunan kawasan Blora selatan, terutama di lima desa yang terdampak langsung," ujar Wabup Etik, panggilan akrabnya.

Proyek yang direncanakan akan menampung 60 juta meter kubik air itu, direncanakan harus merelokasi warga di lima Desa, di wilayah Kecamatan Kradenan. Lima Desa itu adalah Mendenrejo,  Ngrawoh, Nginggil, Nglebak, dan Megeri.

Mewakili Pelaksana Tugas Bappeda Blora, Pujiriyanto, Kepala Bidang Fisik dan Sarana Prasarana menyampaikan, bahwa proyek tersebut dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, dan  Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

Terkait dengan besaran anggaran, proyek tersebut diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp. 2,5 Trilyun, akan dimulai pada pertengahan tahun ini, Juni 2021 - Juni 2025, diawali dengan pembebasan lahan penduduk dan hutan yang menghabiskan biaya hingga Rp. 1 Trilyun.

"Kami akan kawal bahwa proyek itu nantinya, pada saat pembebasan lahan, akan diterima dengan harga yang layak, sesuai dengan aprraisal, dan kami akan pastikan tidak jatuh ke tangan spekulan tanah, yang bisa jadi membuat harga melonjak tinggi," papar Wabup Etik, yang kebetulan juga Sarjana Teknik ini.

Di saat yang sama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Blora, Sam Gautama Karnajaya, terkait jalan dan jembatan yang ikut tergenang oleh pembangunan tersebut.

"Sudah tadi disampaikan oleh konsultan, bahwa jalan dan jembatan yang tergenang nanti, akan dibangun kembali, sepanjang 7 kilometer, dan dua jembatan, mestinya pasti lebih baik dari sebelumnya ya, lebih lebar kalo nggak salah 5 meter," ungkapnya.

Sementara dari Dinas Perumahan Permukiman dan Perhubungan Kabupaten Blora, Deni menyampaikan telah menyiapkan desain rumah susun, untuk menggantikan rumah penduduk yang digusur. Lokasinya masih di sekitar bendungan tersebut, diatas lahan laboratorium Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. (Endah/ist)


 

Post a Comment

0 Comments