INFOKU, BLORA - Jam’iyah
Ruqyah Aswaja (JRA) Jatikusumo gelar pelatihan dan ijazahan untuk praktisi
baru.
Bupati Blora
terpilih Arief Rohman ikut menerima ijazah, acara digelar di Kecamatan Randublatung,
Minggu (21/2/2021).
Dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, sebanyak 125 calon praktisi digembleng materi tentang ruqyah dalam kegiatan tersebut.
Pendiri sekaligus
pembina Gus Allama A’lauddin Siddiqy yang memberikan materi pelatihan mengatakan
selama ini banyak yang takut dengan ruqyah.
Alasannya karena
bisa kesurupan, padahal ruqyah itu ilmu warisan leluhur ulama kita. Ruqyah kata
dia, jaman dulu dikenal sebagai suwuk.
“Jaman dulu kalau
orang sakit, minta suwuk, tidak langsung ke dokter. Cukup disuwuk bisa sembuh,
tentu karena izin Allah SWT, ujar Gus Allama.
Di JRA, lanjutnya,
diajarkan doa-doa dari para ulama, terutama doa dengan memakai ayat Alqur’an.
Sehingga Alquran
adalah obat utama dan pertama, bukan sebagai alternatif.
Selain Bupati Blora
terpilih Arif Rohman, Ketua LDNU Blora Kyai Busro turut hadir.
Arief Rohman sangat
mendukung JRA di Kabupaten Blora, ke depan targetnya ada 50 praktisi di setiap
kecamatan.
Bahkan sampai ke
desa, untuk mendakwahkan Islam aswaja dan Islam yang sejuk.
Sehingga bisa
menciptakan kondusifitas untuk mendukung pembangunan bisa terwujud.
Sedang Ketua LDNU
Kyai Busro mengaku sangat senang, JRA sudah sampai di Blora.
Sebagaimana
diketahui, JRA adalah sayap LDNU. Ke depan akan bersinergi untuk dakwah Aswaja
di Kabupaten Blora.
Ketua JRA Jatikusumo Blora, Kyai Mukhlas berkomitmen untuk menguatkan dakwah bersama LDNU.
“Kami memiliki 200 praktisi yang tersebar di 16 kecamatan, siap menyebarkan syiar dan dakwah Alquran,” katanya.(Endah/ist)
0 Comments
Post a Comment