INFOKU, BLORA -
Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menyatakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di
Blora cenderung meningkat.
Hingga Kamis
(18/3/2020) tercatat sudah ada 16 warga yang terserang penyakit yang
penyebarannya melalui nyamuk aedes Aegypti itu.
Sementara untuk yang terindikasi Demam Dengue masuk kategori DBD tetapi belum parah ada 36 orang.
Kepala Seksi
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten
Blora, Sutik mewakili Pejabat Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Blora, Edy Widayat
membenarkan hingga pertengahan Maret 2021 ini, tercatat ada 16 warga yang
terserang DBD.
Namun sebenarnya
ada 33 orang yang teridentifikasi DBD, hanya saja yang lainnya masuk kategori
Demam Dengue.
“Untuk yang masuk
kategori Demam Dengue sebenarnya sama dengan DBD, hanya belum parah.
Trombositnya belum naik 20 persen’’ kata Sutik, Jumat (19/3/2021).
Dia menegaskan,
seluruh warga Blora diminta untuk waspada dengan potensi merebaknya serangan
Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim penghujan seperti saat ini. dengan mengoptimalkan
3M, Menguruas, Menutup dan Mengubur.
Pantauan di
lapangan, dari 16 kasus DBD yang ada saat ini dua di antaranya berada di
wilayah Kelurahan Kauman, Blora Kota.
Kepala Kelurahan Kauman, Marthin Ukie Andhana,SE, M.Si membenarkan jika di
wilayahnya ada dua warga yang terkena DBD.
Dikatakan Kepala
Kelurahan Kauman, dua warga yang terkena demam berdarah itu berada di RT 2 RW
2.
“Alhamdulilah dari
Dinkes sudah gerak cepat, yakni telah dilakukan fogging di wilayah kami. Terima
kasih kepada pihak Dinkes yang sudah gerak cepat melakukan fogging di wilayah
kami,” ungkapnya.
Sebelumnya pada
tahun 2020, hingga awal bulan November 2020, tercatat ada 109 kasus DBD di Blora
dengan dua angka kematian.
Menurut Sutik, untuk kasus kematian akibat serangan DBD di tahun 2020, semuanya berasal dari Desa Beganjing, Kecamatan Japah. (Setyorini/KOM)
0 Comments
Post a Comment