INFOKU, BLORA -
Aktivis pertanian di Kabupaten Blora mengungkap adanya peredaran pupuk palsu
jenis NPK. Pupuk ini dijual dengan harga tinggi di masyarakat.
Hal ini diungkapkan ketua Aktivis pertanian Singgih Hartono dihadapn anggota Komisi B DPRD Blora dan Dinas Terkait, Kamis (4/3). Menurut Singgih, Pupuk tersebut dikatakan palsu karena takaran kandungan yang dicantumkan tidak sesuai dengan hasil uji laboratorium.
"Ada satu
produk pupuk yang beredar di Blora yang mencantumkan komposisi N15, P15, K15
persen. Tapi hasil labnya dibawah 1 persen. Nah kalau sudah seperti itu kalau
menurut saya itu sudah penipuan," kata Singgih.
Singgih mengungkapkan
telah menguji kandungan pupuk tersebut ke Laboratorium Institut Pertanian Bogor
(IPB) dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM).
Hasilnya tidak sesuai dengan takaran yang dicantumkan.
"Hasil lab
sudah keluar kalau belum keluar saya tidak bilang palsu," jelasnya.
Singgih mengatakan
beredarnya pupuk palsu ini jelas sangat merugikan petani ditengah sulitnya
mereka mendapatkan pupuk. Selain harga yang tinggi, kualitas pupuk juga
jelek.
"Mereka
(Petani) mau wong butuh pupuk. Mereka bodoh gak tahu ini palsu apa gak kan gak
ngerti," ucapnya.
Singgih menekankan
peredaran pupuk palsu ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah. Karena
dampaknya bisa mengancam ketahanan pangan nasional.
"Pertama hasil
panen tidak sesuai, kedua beras jelek harga jadi merosot, dan lebih parah lagi
dampaknya stok pangan kita tidak tercapai untuk nasional. Stok pangan tidak
tercukupi akhirnya impor," pungkasnya.
Sementara itu,
Kepala Dinas Perdagangan dan UKM Kabupaten Blora, Sarmidi menilai pupuk
tersebut tidak bisa dikatakan palsu karena telah memiliki ijin.
"Kami sudah
menindaklanjuti, itu gak bisa dibilang palsu mas. Dia mulai perijinan komplit,
semua prosedur sudah ditempuh. Inikan hanya tidak sesuai di daftar komposisi dan
hasil labnya," ungkapnya. (Endah/ist)
0 Comments
Post a Comment