INFOKU, BLORA –
Wujudkan Keinginan, Warga Dusun Glagahan, Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten
Blora membangun jalan tembus sepanjang lebih kurang 250 meter.
Jalan yang berada
di wilayah RW II Dusun Glagahan itu sejak lama adalah pematang sawah.
Kini secara
bertahap dan gotong royong dilebarkan menjadi lebih kurang tiga meter dan
diuruk batu dan pasir batu (grosok) sehingga nyaman dilalui warga sekitar.
"Kami sudah lama ingin mewujudkan jalan tembus yang semula adalah pematang sawah itu," kata Zahli, tokoh masyarakat Glagahan, Minggu (14/2/2021).
Ia menjelaskan
sebenarnya pematang (galeng) itu sudah puluhan tahun menjadi akses penghubung
bagi warga khususnya warga dusun Glagahan dan Dumpul Desa Kamolan.
Namun, karena ingin
mewujudkan perbaikan jalan itu, kata Zahli, akhirnya melakukan koordinasi
dengan Kepala Desa Jepangrejo dan disepakati dilaksanakan pembangunannya secara
swadaya dengan menarik iuran dari warga serta menembusi sejumlah dermawan
hingga berkenan berbagi material batu.
"Yang jelas
kami galau, sudah lama sekali berharap bisa memiliki jalan tembus yang baik dan
nyaman," ungkapnya.
Warga setempat juga
mengucapkan terima kasih kepada kepala desa Jepangrejo atas perhatian dan bantuan
material yang diberikan
"Terimakasih
Pak Kades. Satu rit grosok sangat membantu dan memotivasi semangat kita. Juga
terimakasih atas partisipasi kepada semua warga dan dermawan yang ikut membantu
material," kata Marno, tokoh warga setempat lainnya.
Ucapan terimakasih
juga disampaikan kepada pemilik tanah (sawah) yang berkenan merelakan sebagian
tanahnya untuk melebarkan jalan tembus itu.
Sementara itu
Kamituwo Dusun Glagahan Supardi mewakili Kepala Desa Jepangrejo Sugito menyampaikan
apresiasi atas guyub rukun warga membuat jalan tembus.
"Jadi ini
jalan tembus. Kami sampaikan apresiasi. Ini bagus sekali dan patut dicontoh.
Sekaligus bukti bahwa gotong royong masih membumi di wilayah kita,"
ucapnya.
Ia mengatakan,
jalan tembus itu, meski belum maksimal, namun bisa dilalui dengan nyaman oleh
warga. "Insya Allah, pada musim panen padi nanti, warga tidak lagi
kawatir takut terpeleset," kata dia.
Supardi juga
menyampaikan imbauan agar pelaksanaan kerja bakti itu dilakukan dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan.
Gotong royong itu
dilakukan dengan ceria dan semangat sebagai implementasi pemberdayaan
masyarakat di masa pandemi Covid-19.
"Kalau
berharap terus dibangun dari pemerintah desa ya nyatanya lama sekali,
maka ini solusi terbaik, meski hasilnya belum sempurna," kata Lik Jik,
warga setempat.
Selain swadaya membangun jalan tembus, warga setempat juga aktif melalukan jimpitan tiap malam sebesar Rp500,00 per kepala keluarga dan menggiatkan siskamling. (Endah/TGH)
0 Comments
Post a Comment