INFOKU, GROBOGAN -
Puluhan kilometer jalan milik Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tercatat
rusak. Jalan rusak ini paling banyak berada di wilayah Kabupaten
Grobogan hingga Blora sepanjang sekitar 50 km.
Hal itu diungkapkan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya Jateng Hanung Triyono
usai mengikuti rapat terbatas soal jalan di Kantor Gubernur Jateng. Hanung
menyebut kerusakan yang cukup parah ada di 12 ruas.
"Ada 12 ruas yang rusaknya cukup banyak. Antara lain Semarang-Tegowanu-Godong, Wirosari-Kunduran, Weleri-Patean," kata Hanung di kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (23/2/2021).
Hanung mengungkap
total ada 75 kilometer jalan Provinsi Jateng yang rusak. Mayoritas ada di ruas
jalan Purwodadi, Kabupaten Grobogan hingga ke Kabupaten Blora.
"Sekitar 75
kilometer (jalan rusak) milik provinsi. Paling banyak di Purwodadi-Blora,
sekitar 50 kilo-an. Memang luar biasa," ujarnya.
Hanung menyebut
beberapa ruas jalan rusak itu sudah diperbaiki dengan dana transisi sebesar Rp
10 miliar. Perbaikan jalan yang menjadi prioritas yakni yang mengalami
kerusakan parah dan berbahaya bagi pengendara.
"Karena
kendala cuaca juga. Karena kalau kita nambal pakai aspal
kan eman-eman ya, karena kami harus pertanggungjawabkan, tapi tidak
bagus kan sayang. Teman-teman juga harus terus bekerja, karena setiap ruas ada
orangnya," terang Hanung.
"Kita lihat
masing-masing balai itu responsnya 1x24 jam. Itu juga harus segera kita lakukan
perbaikan meskipun harus diratakan dulu," sambungnya.
Di lokasi yang
sama, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga meminta pemerintah
kabupaten/kota ikut andil untuk mengantisipasi kerusakan jalan dengan
memperketat aturan KIR truk.
Menurutnya banyak
truk yang dimodifikasi sehingga mengangkut muatan yang melebihi kapasitas.
"Ternyata
banyak truk-truk ini yang over dimensi ini KIR-nya nggak ada. Maka bagian KIR
di kabupaten/kota saya harap betul untuk bisa mengontrol dengan ketat, sehingga
kalau itu bisa dikontrol dengan ketat maka sebenarnya pasti tidak lolos dan
tidak dapat KIR. Mudah-mudahan di sana integritasnya tinggi semua, sehingga
jangan sampai nanti disuap nanti seperti itu," ujar Ganjar.
Selain membahas
kerusakan jalan provinsi, rapat ini juga membahas soal jalan nasional yang mayoritas
berada di ruas Pantura. Ganjar pun mengungkap kendala perbaikan jalan di
pantura yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.
"Tadi kita identifikasi khususnya apa kesulitan-kesulitannya. Dari sana kami dapat info, ternyata ada transisi pengelolaan, kalau dulu swakelola sekarang itu long segmen dan dikontrakkan pada pihak ketiga," tandas Ganjar.(Budi/ist)
0 Comments
Post a Comment