DAS Kali Grojogan Blora Dihijaukan Ratusan Bibit Pohon

 

INFOKU, BLORA - Sejumlah Tim Relawan ARTYS (Arief Rohman-Tri Yuli Setyowati) bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blora melakukan penanaman bibit pohon di sepanjang Daerah Aliran Sungai Kali Grojogan, Jalan Sudarman Blora, Minggu (10/01/2021).

Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Gerakan Sejuta Pohon dan mengurangi risiko bencana.

“Dengan masih berlangsungnya wabah Covid-19 ini, sebetulnya kita kembali diingatkan betapa pentingnya sebuah gerakan pelestarian lingkungan hidup,” kata Eko Arifianto, Koordinator kegiatan penanaman bibit pohon, di Blora Minggu (10/1/2021).

Menurutnya, setiap perbuatan yang dilakukan manusia akan berdampak baik dan buruk bagi alam beserta isinya, termasuk manusia sendiri.

“Dampak baik atau buruk itu akan dirasakan untuk selamanya. Bukan untuk satu orang atau keluarga saja, namun untuk masa depan generasi setelahnya,” kata dia.

Dijelaskannya ada 9 jenis bibit pohon yang ditanam, yaitu Pule (Alstonia scholaris), Mangga Gadung (Mangifera indica L. var. arum manis), Beringin (Ficus benjamina), Bisbul (Diospyros blancoi), Matoa (Pometia pinnata).

Serta, Rambutan (Nephelium lappaceum), Durian (Durio zibethinus), Akasia (Acacia auriculiformis) dan Pete (Parkia speciosa). Jumlah total keseluruhan sebanyak 101 bibit pohon.

“Pohon ditanam di lereng DAS Kali Grojogan. Dipilih khusus yang perkembangbiakannya dengan biji, agar bisa memberikan manfaat jangka panjang, karena mampu memproduksi oksigen dalam jumlah besar serta memproduksi buah-buahan untuk dinikmati hasilnya,” tambahnya.

Eko mengatakan bahwa penanaman pohon itu penting karena pohon dapat mengurangi polutan di udara, termasuk karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida serta karbondioksida (CO2) dan mengeluarkan oksigen (O2) ke udara untuk bernafas manusia.

“Selain itu, pohon yang tumbuh bisa membuat 60-80 persen air hujan terserap oleh akar-akarnya di tanah. Sehingga, selain meningkatkan pasokan air, akar pohon bisa mengikat air hujan agar tidak menjadi air permukaan yang mengakibatkan banjir,” ungkapnya.

Melihat situasi dan kondisi alam di Kabupaten Blora, sudah saatnya pemerintah dan masyarakat dari semua lapisan turut peduli lingkungan sebagai upaya mencegah bencana non alam seperti wabah penyakit dan bencana alam seperti tanah longsor, puting beliung dan banjir yang baru saja terjadi kemarin di Kecamatan Cepu dan beberapa tempat lain.

“Tanggul air yaitu pegunungan Kendeng dan tanggul angin yaitu hutan pepohonan itulah yang saat ini berada dalam kondisi memprihatinkan serta butuh perhatian kita bersama,” kata Eko.

Ia menambahkan bahwa di masa pandemi ini semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan bencana, yang kemungkinan masih akan terus melonjak tinggi.

“Semoga langkah kecil ini bisa memberi manfaat bagi alam dan manusia. Semua pihak dari berbagai latar belakang bisa turut berperan serta dalam mitigasi bencana,” ucapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora Dewi Tedjowati melalui Kabid KPSLB3 (Kebersihan, Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Beracun Berbahaya), Didik Triarso mengatakan bahwa ke depan DAS Kali Grojogan akan dijadikan lokus wisata sungai.

“Tujuan dijadikan wisata sungai, selain penambahan titik Ruang Terbuka Hijau (RTH); efeknya juga bisa untuk peningkatan wisata dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelas Didik.

Sementara itu H. Arief Rohman mengapresiasi kegiatan yang dilakukan relawan ARTYS.

“Apresiasi buat teman-teman relawan yang terus peduli terhadap kelestarian lingkungan. Cinta terhadap bumi adalah hal yang mulia,” pujinya. (Endah.ist/TGH)


Post a Comment

0 Comments