INFOKU, BLORA - Jembatan penghubung Bojonegoro-Blora diresmikan
oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Minggu (3/1/2021).
Peresmian jembatan yang membentang sepanjang 210 meter di atas Sungai Bengawan Solo ini dilakukan di sisi Bojonegoro. Jembatan yang memiliki lebar 9 meter ini dibangun dalam waktu yang relatif singkat yakni enam bulan.
Pembangunan ini menghabiskan anggaran sekitar Rp 97,5 miliar. Anggaran
sebesar itu disokong oleh Blora dan Bojonegoro. Untuk Blora, mengucurkan
anggaran sebesar Rp 8,251 miliar.
Pratikno pun mengapresiasi sinergi antara dua kabupaten tersebut.
Pasalnya, hal tersebut bisa dicontoh oleh daerah lain.
"Apa yang dilakukan Kabupaten Bojonegoro dan Blora ini menjadi
inspirasi dan dapat dicontoh oleh daerah lain, untuk membangun konektivitas
antarwilayah," ujar Mensesneg yang merupakan kelahiran Bojonegoro.
Pembangunan Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora itu lanjut Pratikno
diharapkan dapat mendongkrak pembangunan ekonomi kawasan antara Jateng dan
Jatim. Sebab, konektivitas dua daerah sudah tersambung dengan baik.
"Ditambah tadi di Ngloram ada bandara yang bisa menghubungkan Blora
dan sekitarnya dengan daerah lain. Mudah-mudahan akhir tahun 2021, Bandara
Ngloram bisa beroperasi dan bisa mengakselerasi pembangunan ekonomi di kawasan
ini," tutupnya.
Dalam kesempatan ini, hadir dua menteri lainnya yang tergegabung
Kabinet Indonesia Maju.
Keduanya yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Selain itu
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dan Bupati Blora Djoko Nugroho juga hadir dalam
kesempatan ini. Tidak lupa perwakilan dari Pemrov Jatim dan Gubernur Jateng,
Ganjar Pranowo juga turut serta.
Sebelumnya rombongan para Menteri dan Gubernur Jawa Tengah menuju Blora
dengan menaiki pesawat jenis Hawker 900 XP dari Bandara Ahmad Yani Semarang dan
mendarat di Bandara Ngloram, Cepu, Blora.
Bupati Blora, Djoko Nugroho, mengaku sangat senang atas peresmian
Jembatan TBB ini.
Menurutnya, jembatan ini sangat bermanfaat bagi aktivitas warga Blora
bagian selatan. Keberadaan jembatan ini dapat memangkas waktu tempuh dari Blora
menuju Bojonegoro maupun sebaliknya.
"Bila sebelumnya untuk menuju Bojonegoro warga harus menyeberangi
Sungai Bengawan Solo dengan menggunakan perahu, dan penuh risiko, kini dengan
melewati jembatan ini lebih aman dan lebih cepat," ujar Kokok, sapaan
akrab Djoko Nugroho.
Selain memangkas waktu tempuh, Djoko Nugroho juga menerangkan bahwa
keberadaan jembatan ini dapat memangkas jarak tempuh sejauh 30 km dari Blora
bagian selatan menuju Ngawi.
"Sebagaimana kita tahu bahwa warga Blora bagian selatan sangat
familiar dengan Ngawi, dan selama ini mereka selalu melewati Cepu ketika hendak
menuju Ngawi, dan rute ini berjarak 30 kilometer lebih jauh", lanjut
Kokok.
“Saya optimis jembatan ini akan dapat meningkatkan taraf ekonomi warga Blora dan Bojonegoro,” pungkas Bupati Blora ke 27 ini.(Endah/ist)
0 Comments
Post a Comment