JAKARTA
- Black
box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang
jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara ditemukan. Black box berisi data
penerbangan yang bisa digunakan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat
tersebut.
Penemuan black box ini berdasarkan pantauan reporter CNN Indonesia yang sedang berada di lokasi pencarian di perairan Kepulauan Seribu. Black box diangkut menggunakan KRI Rigel ke Posko JICT, Tanjung Priok.
Sriwijaya Air
SJ 182 jatuh pada Sabtu (9/1) lalu usai lepas landas dari Bandara Soekarno
Hatta. Sedianya pesawat nahas tersebut akan menuju Bandara Supadio, Pontianak,
Kalimantan Barat.
Data sementara
mencatat, pesawat sempat berbelok dari jalur seharusnya sebelum turun tajam
dari ketinggian.
Black box atau
kotak hitam adalah istilah umum yang digunakan dalam industri penerbangan untuk
merekam data selama pesawat diterbangkan.
Walaupun disebut
kotak hitam, nyatanya black box dibalut warna yang terang menyala
atau cerah agar mudah teridentifikasi dalam operasi pencarian.
Black box terdiri
dari dua kombinasi perangkat yaitu CVR (Cockpit Voice Recorder) atau percakapan
dalam kokpit pesawat dan FDR (Flight Data Recorder) atau rekaman data
penerbangan.
FDR terus merekam
beragam data tentang semua aspek pesawat saat terbang dari satu tempat ke
tempat lain. Sementara CVR merekam percakapan di dek penerbangan dan
suara-suara seperti transmisi radio dan alarm otomatis.
Black box juga
dilengkapi perangkat yang dikenal sebagai Underwater Locator Beacon (ULB).
Perangkat tersebut akan aktif segera setelah perekam bersentuhan dengan air dan
dapat mengirimkan sinyal dari kedalaman 14.000 kaki.
Fungsi alat
tersebut adalah guna membantu menemukan black box setelah kecelakaan pesawat
yang terjadi di laut.
Untuk mempermudah menemukannya, black box sebenarnya tidak berwarna hitam melainkan berwarna oranye terang.
Dengan penemuan black box Sriwijaya Air SJ 182 ini diharapkan penyebab kecelakaan pesawat nahas tersebut segara terungkap. (ist/CNN Indonesia)
0 Comments
Post a Comment