INFOKU, BLORA - Jawaban
atas pandangan umum fraksi-fraksi disampaikan langsung Bupati Blora H. Djoko
Nugroho terhadap rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blora tahun anggaran 2021.
Jawaban
bupati disampaikan dalam rapat paripurna yang berlangsung di aula DPRD Blora
dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Blora, HM Dasum, didampingi sejumlah Wakil Ketua DPRD, Senin
(30/11/2020).
Hadir pada rapat paripurna, anggota DPRD Blora, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forkopimda Blora.
Dengan lugas dan
tegas, Bupati Blora Djoko Nugroho menjawab satu persatu pandangan umum tentang
raperda Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blora tahun
anggaran 2021yang disampaikan gabungan empat fraksi, fraksi Nasdem, fraksi
Partai Persatuan Pembangunan dan Fraksi Demokrat-Hanura dalam rapat paripurna
yang digelar sebelumnya di tempat yang sama.
Bupati di antaranya
menyebut bahwa sebagian tanah di kabupaten Blora adalah milik Perhutani.
“LMDH yang tahun
ini mendapatkan kebutuhan pupuk hanya 5 ribu hektare. Empat gudang pupuk penuh
untuk kebutuhan petani yang terdaftar dalam RDKK. Kenapa penyaluran pupuk dari
distributor ke pengecer sangat lambat, sehingga begitu datang ke pengecer
langsung diserbu petani,” kata Bupati Blora.
Terkait pelayanan
kesehatan bupati menyebut bahwa untuk akreditasi rumah sakit seperti B menuju A
menunggu hampir dua tahun.
“Begitu lamanya
tahapan pengurusan itu. Contoh, untuk cuci darah saja orang Blora harus rujuk
ke Pati atau Kudus,” ungkapnya.
Terkait
infrastruktur, kata bupati, pembangunan di Blora terkesan lambat. Hal itu ada
dua penyebab.
“Yang pertama,
luasan jalan yang kita bangun makin panjang. Dulu jalan hutan belum boleh
dibangun sekarang ini kita bangun. Kemudian dari hotmix ke cor, yang
perbandingannya 1 : 3,” terang Bupati.
Berkaitan protokol
kesehatan, Bupati mengatakan sudah sering dilakukan. Sedangkan pembelajaran
tatap muka, namun disinyalir menjadi debat yang tidak terselesaikan bahwa
corona ini sampai kapan.
“Dalam keadaan normal
saja di Blora ada stunting, angka kematian bayi dan ibu cukup tinggi. Dalam
pendidikan kalau anak-anak masih seperti itu, maka ada penurunan satu generasi
kita, kemunduran. Dan saya paham kebijakan Mendikbud akan seperti itu. Protokol
kesehatan tidak hanya teori tapi harus dipraktikkan,” kata Bupati Blora.
Anak-anak kita,
kata Bupati, dengan maksud menerapkan protokol kesehatan dan patuh, itu jauh
sangat berharga.
Terkait pendapatan
daerah bupati menyampaikan telah dilakukan berbagai upaya seperti transaksi non
tunai. Contohnya dari retribusi pasar.
Seluruh jawaban
tentang pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Blora diamini dan dijadikan pijakan
persetujuan Raperda APBD 2021.
Ketua DPRD Blora HM
Dasum, mengatakan dengan disampaikannya jawaban bupati Blora maka proses
penyusunan RAPBD tahun anggaran 2021 telah mengakhiri pembicaraan tingkat satu
dan dilanjutkan pada pembicaraan tingkat dua, yaitu pengambilan
keputusan-keputusan.
Namun sebelum
diambil keputusan terlebih dahulu disampaikan laporan Badan Anggaran tentang
hasil pembahasan akhir atas RAPBD Kabupaten Blora tahun anggaran 2021 yang
disampaikan juru bicaranya H.M Warsit.
Setelah dikebut
pembahanasannya, akhirnya RAPBD tahun anggaran 2021 bisa disetujui ditandai
dengan pengetokan palu dan dijadikan dasar untuk menandatangani berita acara
persetujuan bersama.
Sebagai catatan, wakil
ketua DPRD Blora Siswanto sebelumnya mengatakan, ‘’Draft RAPBD yang kami terima
pun masih belum lengkap. Dari lima buku, baru dua buku yang disampaikan kepada
kami,’’ ujar Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto, Kamis (26/11) lalu.
Bersamaan dalam
rapat paripurna dirangkaikan dengan persetujuan bersama raperda tentang BUMDes
dan Propemperda tahun 2021.
Laporan hasil
rancangan Perda itu disampaikan Pansus III, sekaligus laporan Bapemperda
tentang Propemperda tahun 2021yang disampaikan oleh juru bicaranya Aditya
Candra Yogaswara.
Setelah rangkaian
acara terlaksana, Bupati Blora Djoko Nugroho kembali tampil di podium untuk
menyampaikan sambutan dan melepas masker yang dikenakan.
“Kita berharap
Raperda ini segera dilaporkan kepada Gubernur,” ucapnya.
Bupati mengatakan
terkait dengan raperda tentang BUMDes dan Propemperda tahun 2021 adalah murni
aspirasi yang menandakan kepedulian DPRD Blora terhadap BUMDes.
“Hal itu karena
pembanguna dilakukan dari desa. Karena BUMDes adalah pilar ekonomi pedesaan,”
kata Bupati Blora.
Sedangkan rancangan Propemperda dibuat agar kedepan lebih tertata dan sistematis serta bermanfaat oleh masyarakat.
“Oleh karena itu, saya
mewakili masyarakat kabupaten Blora mengucapkan terima kasih kepada ketua dan
anggota DPRD di kabupaten Blora,” tutupnya. (Endah/Agung)
0 Comments
Post a Comment