INFOKU, BLORA – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol
PP) Blora mencatat jumlah kebakaran tahun ini menurun dibanding sebelumnya.
Tahun lalu terjadi 90 kali kebakaran, sedangkan hingga 23 November tahun ini,
42 kejadian.
Meski demikian, satuan penegak perda itu bakal mengajukan
penambahan mobil pemadam kebakaran (damkar). Alasannya, untuk mengakses wilayah
pinggiran, khususnya di Kecamatan Randublatung dan Ngawen.
‘’Untuk tambahnya damkar ini bukan karena tingginya angka kejadian kebakaran, tetapi tambahnya damkar untuk penanganan kebakaran di wilayah yang jauh dari kota,’’ kata Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Blora, Pujo Catur Santoso.
Pujo menjelaskan, kebakaran terjadi hampir setiap bulan,
rinciannya Januari terjadi dua kali kebakaran, Februari juga dua kejadian,
kemudian Maret terjadi empat kebakaran.
Selanjutnya, kebakaran di April satu kejadian, bulan
berikutnya Mei meningkat dua kejadian, Juni meningkat lima kejadian, Juli empat
kejadian, dan Agustus delapan kejadian. Kemudian September enam kejadian,
Oktober empat kejadian, dan selama November ini empat kejadian.
‘’Kejadian didominasi kebakaran rumah, lalu oven kayu,
gudang kayu, pabrik gula, mobil. Kemudian, kebakaran lahan ada enam kali
laporan,’’ jelasnya. Peta sebaran kebakaran di 13 kecamatan, selama satu tahun
belum pernah kejadian kebakaran di Kecamatan Kedung tuban, Sambong, dan Jati.
Tingginya angka kebakaran ini, disebabkan karena kelalaian.
Seperti lupa mematikan tungku masak, kemudian lupa mematikan perapian kandang,
dan korsleting listrik. ‘’Untuk korsletinglistrik ini paling banyak di toko
atau ruko,’’ bebernya.(Endah/ist)
0 Comments
Post a Comment