INFOKU
- Ganjar
Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah berharap pemerintah pusat menghilangkan
libur akhir tahun atau cuti bersama Desember
2020. "Secukupnya saja. Kalau Natal ya Natal, tahun baru ya tahun baru.
Eggak usah digabung," kata Ganjar dalam keterangan pers Senin, 30 November
2020.
Ganjar menjelaskan peningkatan kasus harian positif Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Bahkan, tingkat keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 dan ICU di RS rujukan Covid-19 di Jawa Tengah sudah melebihi batas.
Dari 5.938 tempat
tidur pasien isolasi Covid-19, sebanyak 4.541 tempat tidur sudah terisi.
Sehingga, yang masih tersedia saat ini tersisa 1.397 tempat tidur.
Adapun tingkat
keterisian ICU dari total 438, telah terpakai 270. Sehingga masih tersedia 168
ICU. "Ini sudah melebihi, karena hitungannya sekitar di atas 60
persen harus jadi alert,"
kata dia.
Ganjar mengaku
sudah meminta masing-masing rumah sakit untuk menambah minimal 2 ICU dan tempat
tidur untuk pasien isolasi sesuai kapasitasnya.
Ia pun mengimbau
agar masyarakat tidak bepergian.
Demikian juga yang
menyelenggarakan ibadah keagamaan agar mengurangi kerumunan.
"Mohon maaf
betul, saya mengimbau tokoh agama, tolong. Saya imbau pada keluarga-keluarga,
tolong. Ini lagi ningkat tinggi-tinggi," ujar Ganjar
Pranowo.
Pemerintah pusat
hingga kini belum mengumumkan keputusan terkait libur akhir tahun dan cuti
bersama.
Namun, Menko
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir
Effendy mengatakan jatah libur akhir tahun ada kemungkinan dikurangi untuk
menekan lonjakan kasus Covid-19. "Kemungkinan begitu," ujarnya lewat
pesan singkat, Selasa, 24 November 2020.
Ia menyampaikan
wacana pengurangan jatah libur itu merupakan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Bapak Presiden
memberikan arahan supaya ada pengurangan dan beliau memerintahkan supaya segera
ada rapat koordinasi yang dilakukan oleh Kemenko PMK dengan Kementerian/Lembaga
terkait," tuturnya.(Tanti/IST)
0 Comments
Post a Comment