INFOKU, JAKARTA -
Uni Emirat Arab (UEA) menjadi salah satu negara terdepan dalam hal vaksinasi
COVID-19. Sejak Oktober 2020, UEA telah mulai melakukan vaksinasi COVID-19,
tidak hanya bagi warga negaranya, pemerintah UEA juga memberikan vaksinasi
kepada warga negara lain yang tinggal dan beraktivitas di UEA.
Jajaran Kedutaan
Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk UEA menjadi salah satu pihak yang
mendapatkan kesempatan vaksinasi.
Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Aarab, Husin Bagis menceritakan, “KBRI banyak menerima dan melayani masyarakat baik warga lokal maupun warga negara Indonesia, membuat kita berinteraksi langsung dengan publik, itulah dasar kami memohon kepada Pemerintah UEA agar diberikan vaksin tersebut.
Pemerintah Abu
Dhabi sangat membantu KBRI karena memang tidak semua kedutaan besar negara lain
yang mendapatkan fasilitas vaksin tersebut”, terangnya dalam acara Dialog
Produktif dalam tema “Pengalaman Vaksinasi COVID-19 di Uni Emirat Arab”, yang
diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
(KPCPEN), Senin (14/12).
Dalam proses
vaksinasi, pertama-tama warga negara akan berkonsultasi dengan dokter untuk
mengetahui riwayat kesehatan mereka sebelumnya dan mengukur tekanan darah,
kolesterol, dan gula darah. Tidak ada persiapan khusus, bagi yang sehat bisa
langsung divaksinasi, yang kurang sehat vaksinasinya ditunda.
Untuk diketahui,
penyuntikan vaksin COVID-19 ini dilakukan dua tahap, “Suntikan pertama kami
dapatkan pada 21 Oktober, lalu suntikan kedua di 23 November. Termin kedua bagi
teman-teman di KBRI yang belum divaksinasi dibuka pada 23 November untuk
suntikan pertama dan 5 Desember untuk suntikan kedua”, tutur Husin Bagis.
Lebih lanjut lagi
Husin Bugis menyampaikan kondisinya setelah menerima vaksinasi COVID-19.
“Alhamdulillah
sejauh ini tidak ada hal-hal yang berbeda dari diri dan kesehatan saya setelah
divaksinasi COVID-19. Semua berjalan lancar, saya tanyakan istri dan
mengevaluasi kondisi teman-teman di KBRI yang lain, sebagian besar baik-baik
saja, hanya satu dua yang sedikit takut setelah itu normal. Kemudian akan ada
semacam tes anti bodi terhadap saya, untuk melihat kemanjuran vaksin tersebut”,
ungkapnya.
Kemajuan UEA dalam
memberikan program vaksinasi COVID-19 menurut Husin Bagis adalah buah dari
kebijakan dalam negeri yang terkontrol dan diplomasi luar negeri yang terukur.
“Semenjak COVID-19
melanda UEA, kebijakan dalam negeri langsung menerapkan protokol kesehatan
standar WHO, kegiatan keagamaan dan perkawinan dibatasi.
Sementara itu, kebijakan
luar negeri pemerintah UEA waktu itu berfikir bahwa yang pertama kali terdampak
COVID-19 adalah Tiongkok, berdasarkan hal itu Pemerintah UEA langsung
menghubungi Sinopharm untuk bekerja sama karena berfikir Tiongkok pasti akan
mengawali usaha penemuan solusi pandemi ini.
Pada akhirnya
Pemerintah UEA dan Tiongkok bekerja sama melalui perusahaan G42, di Abu Dhabi.
Awalnya G42 ini perusahaan teknologi di bidang pengembangan artificial
intelligence, yang kini mensuplai vaksin COVID-19.
Dampak kebijakan
dalam negeri dan luar negeri yang didukung jumlah penduduk yang sedikit,
sehingga pandemi mudah dikontrol dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pun
berjalan tanpa hambatan.
Kendati UEA sudah
divaksinasi, masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan standar WHO yakni,
memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, sampai Pemerintah UEA
mengumumkan terbebas dari pandemi COVID-19.
Selain itu
masyarakat UEA sangat antusias dengan kehadiran vaksin, karena vaksin ini
berkontribusi besar dalam upaya mengembalikan kehidupan normal mereka.
“Penduduk lokal UEA 100% muslim, pasti sudah dilakukan verifikasi kehalalan dan kemanjuran terkait vaksin Sinopharm. Masyarakat pun yakin vaksin yang diproduksi Sinopharm itu halal. Pemerintah UEA juga menyampaikan jelas mengenai kehalalan vaksin tersebut. Kita di Indonesia juga harus yakin dengan proses yang tengah dilakukan Pemerintah dalam mengkaji kehalalan vaksin COVID-19 ini. Karena dengan vaksin Insya Allah kita akan sehat dan kembali ke kehidupan normal”, pungkas Husin Bagis.(Agung/ist/DARING)
0 Comments
Post a Comment