INFOKU, BLORA -
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Blora berhasil menorehkan prestasi
tingkat Nasional pada Lomba Video Cerita Dampak Program Transformasi
Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Tahun 2020.
Lomba dilaksanakan
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) dengan tema “Geliat
Perpustakaan di Tengah Pandemi Covid-19”
Video karya Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) yang dikelola DPK Blora berhasil masuk dalam enam video terbaik nasional dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten se Indonesia.
Pengumuman pemenang
lomba disampaikan secara langsung melalui zoom meeting Perpusnas RI dalam acara
Peer Learning Meeting (PLM) 2020 pada kemarin siang
Adapun
penghargaannya diterima langsung oleh Kepala DPK Blora, Aunur Rofiq, dalam
acara yang sama di Surabaya.
Menurut Aunur
Rofiq, SE, M.Si, keenam Kabupaten yang berhasil masuk 6 terbaik nasional ini
adalah DPK Kabupaten Enrekang, Boyolali, Majene, Pangandaran, Blora dan Kudus.
“Alhamdulillah,
kami bersyukur Blora bisa masuk dalam 6 video terbaik nasional bersama
kabupaten lainnya se Indonesia. Prestasi ini sangat membanggakan bagi kami,
karena ini lomba yang kami ikuti pertama kali di masa pandemi Covid-19. Semoga
prestasi ini bisa memotivasi teman-teman DPK Blora agar terus meningkatkan
kualitas pelayanannya kepada masyarakat,” ucap Aunur Rofiq.
Sementara itu,
Kepala Bidang Perpustakaan, Nugraheni Wahyu Utami, menceritakan bahwa video yang dikirimkan dalam
ajang lomba itu diproduksi bersama oleh tim DPK Blora pada pertengahan November
lalu.
“Teman-teman
membuat video dengan judul “Perpustakaan Blora Terus Melayani di Tengah Pandemi
Covid-19”, berisikan kegiakan pelayanan perpustakaan selama pandemi yang kami
laksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan,” terang Nugraheni Wahyu Utam,
SP.
Mulai dengan penyediaan alat pengukur suhu tubuh, mewajibkan pemakaian masker, menjaga jarak, hingga menyediakan peralatan cuci tangan pakai sabun.
Termasuk pembatasan
usia kunjung ke Perpustakaan, yang mana pengunjung hanya diperbolehkan bagi
yang berumur 14 tahun ke atas. Dimana pada usia 14 tahun ke atas, kondisi
imunitas tubuh mulai stabil dan sudah paham tentang kesehatan.
Selain itu, video
juga berisi tentang kondisi ruang baca yang banyak dimanfaatkan para pelajar
dan mahasiswa untuk mengikuti sekolah daring serta kuliah online.
Tidak sedikit dari
mereka juga mengerjakan tugas penelitian hingga skripsi dan tesis.
"Pada video tersebut juga kami sertakan kegiatan dampak transformasi berbasis inklusi untuk kesejahteraan sosial. Alhamdulillah ternyata diapresiasi oleh Perpusnas RI,” kata Heni. (Endah/KOM).
0 Comments
Post a Comment