INFOKU, BLORA - Bupati Blora Djoko Nugroho menjadi Inpektur upacara peringatan hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-75 dan Hari Guru Nasional 2020 di halaman Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Kamis (26/11/2020).
Upacara dilaksanakan dengan protokol kesehatan (Prokes) dan membatasi jumlah peserta upacara. Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November.
Setelah memimpin
pengibaran dan penghormatan bendera merah putih dan pembacaan teks Pancasila
serta lainnya, kemudian Bupati Blora membacakan pidato Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A.
Dalam pidatonya
Mendikbud menyampaikan Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2020 ini sangat
berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini kita
memperingati Hari Guru Nasional dalam situasi pandemi Covid-19. Sistem
pendidikan dimana saja, di seluruh dunia, terkena dampak langsung.
“Sekolah-sekolah
pun sementara harus ditutup. Data UNESCO mencatat lebih dari 90% atan di atas
1,3 miliar populasi siswa global harus belajar dari rumah. Hampir satu generasi
di dunia terganggu pendidikannya,” kata Mendikbud dalam pidato yang dibacakan
Bupati Blora Djoko Nugroho.
Akibat pandemi
pula, jutaan pendidik dituntut untuk bisa melakukan pembelajaran jarak jauh
atau belajar dari rumah.
Hal ini dilakukan
agar kita bisa menjaga diri dari potensi terkena virus sekaligus memutus rantai
penularannya. Sebagai manusia biasa, situasi sulit ini kadang kala membuat kita
merasa tidak nyaman dan tidak berdaya.
Ada pilihan untuk
menyerah, ada opsi untuk mengeluh. Namun, kita memilih terus bangkit dan
berjuang.
Itu karena keyakinan
bahwa kita tetap bisa mengupayakan keberlanjutan pembelajaran bagi murid-murid
yang kita cintai walau dengan segala keterbatasan.
“Saya sangat
percaya bahwa selalu ada hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi. Banyak
pemangku kepentingan di bidang pendidikan bahu-membahu, bergotong royong
mengatasi kompleksitas situasi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya,”
ungkapnya.
Para orang tua
begitu aktif terlibat mendampingi anaknya saat belajar dari rumah. Ayah dan ibu
bahu-membahu memberikan motivasi, menemani belajar, bahkan turut pula menjadi
guru bagi anak-anaknya. Jutaan guru Indonesia turut serta dalam ribuan webinar
dan pelatihan daring.
Guru-guru Indonesia
giat dan aktif mencari solusi terbaik demi berlangsungnya pembelajaran di masa
pandemi.
Sikap-sikap positif
ini, semangat pantang menyerah dan gotong royong adalah sebuah keteladanan
untuk anak-anak kita, murid-murid kita, para penerus bangsa.
“Saya berharap
seluruh insan pendidikan menjadikan situasi pandemi ini sebagai laboratorium bersama
untuk menempa mental pantang menyerah dan mengembangkan budaya inovasi.Saya
juga mengajak semua pihak melanjutkan kolaborasi yang telah terbentuk,” kata
dia.
Pandemi telah
memberikan kita momentum dan pelajaran berharga untuk mengakselerasi penataan
ulang sistem pendidikan untuk melakukan lompatan dalam menghasilkan SDM-SDM
Unggul untuk Indonesia Maju.
Guru adalah profesi yang mulia dan terhormat. Berbagai upaya kami tempuh untuk mencapai menempatkan guru pada posisi itu. Pada tahun 2021, kami berkomitmen memperjuangkan guru-guru honorer melalui seleksi yang demokratis bagi guru-guru non-PNS menjadi guru ASN PPPK dengan kuota cukup besar sesuai kebutuhan masing-masing daerah.
“Kami memohon doa
Bapak dan Ibu guru semua agar langkah kami memperjuangkan hak para pendidik
dapat be?jalan dengan baik dan lancar. Terima kasih saya yang tak terhingga
bagi Bapak dan Ibu guru yang telah mengorbankan waktu, tenaga, bahkan bagian
dari hidupnya sendiri demi murid- murid tercinta. Sekali lagi, terima kasih
telah menjadi pelukis masa depan dan peradaban Indonesia. Selamat Hari Guru
Nasional Tahun 2020. Teruslah bangkitkan semangat dan bersatu untuk anak-anak
Indonesia,” pungkasnya.
Setelah memimpin
upacara, Bupati Blora mengapresiasi penyelenggaraan upacara karena dinilai
bagus, tertib dan lancar.
Selain itu Bupati
Blora memberi ucapan selamat kepada sejumlah guru berprestasi peraih medali
pada Olimpiade Guru Tingkat Nasional 2020.
Yaitu Yushadi, SPd dari SMP N 2 Sambong peraih medali emas dan perak, Eni Khoirun Nihaya, SPd, SD dari SDN 1 Gagakan Sambong peraih medali emas dan Hayunita Niki Fadila, S.Pd, M.Pd dari SADN 2 Bekutuk Kecamatan Randublatung peraih medali perunggu.
“Selamat dan sukses, terus semangat,” ucap bupati.(Endah/KOM)
0 Comments
Post a Comment